|
DisusunOleh:
DindaAyuApsari (30814167)
Riana Suherman (30814139)
SISTEM INFORMASI
STMIK INDONESIA
JAKARTA
2016
KATA
PENGANTAR
PujiSyukur
kami panjatkan kehadiran Allah SWT yang
telah memberikan rahmat serta karunianya kepada kami sehingga kami
berhasil menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya yang berjudul “Analisis PT. Sony, Panasonic, Sharp, Toshiba, Sanyo, Nokia Dengan
Menggunakan Metode Root Cause Analysis”.
Makalah ini berisikan informasi mengenai profil,
visi dan misi, penyebab kebangkrutan PT. Sony, Panasonic, Sharp, Thosibah, Sanyo,
Nokia dengan metode Root Cause Analysis. Dalam makalah ini juga dijelaskan bagaimana menghadapi persaingan dalam menjaga kelangsungan perusahaan seperti Persaingan dengan pendatang baru,
persaingan dengan perusahaan lain.
Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran
dari semua pihak yang membangun selalu kami harapkan dari semua pihak yang
bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir
kata, kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang
telah berperan dalam serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah senantiasa meridhoi segala usaha kami
dan semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk pembaca pada umumnya dan untuk penulis pada khususnya.
Jakarta,
April
2016
Tim Penulis
DAFTAR
ISI
KATAPENGANTAR .................................................................................
i
DAFTAR ISI .....................................................................................................................
ii
BAB
I ROOT CAUSE ANALISIS
1.1Pengertian………………………………………………..…...1
1.2 Manfaat……………………………………………..…...…...1
1.3 TahapanUmum……………………………………….......….2
1.4 MetodeAnalisisAkarMasalah………………..………..……2
BAB
II NOKIA
2.1 Profile………………………………………………...………6
2.2 VisidanMisi……………..………………………….……….7
2.3 Layananpada Nokia………………………….……..……….7
2.4 Masalah Yang diAlamioleh Nokia……………………....…..8
2.5 Strategi yang
Dijalankansebelumnokia……..…….………...9
2.6 PenyebabKegagalan Nokia……………………………….…9
2.7 StrategiBaru yang Diterapkan………………………...……11
2.8 Diagram………………………………………………..........12
BAB
III SONY
3.1 Sejarah…………………………………………………....…13
3.2 VisidanMisi………………………………………………..14
3.3 Analisis Proses Bisnis Sony…………………………..…….14
3.4 AlasanPerpisahan Sony
Coorporationdan Ericson ...………14
BAB
IV SHARP
4.1 Profile…………………………………………………….....16
4.2 VisidanMisi……………………………………….….……16
4.3 PenyebabKebangkrutan Sharp……….…………………….16
BAB
V THOSIBA
5.1 Profile………………………………………………………. 18
5.2 VisidanMisi………………………………………………...18
5.3 PenyebabKebangkrutanThosiba…….………..……………18
BAB
VI SANYO
6.1 Profile………………………………………………….……19
6.2 PenyebabKebangkrutan Sanyo……….…………………….20
BAB
VII PANASONIC
7.1 Profile…………………………………………………….…22
7.2 VisidanMisi………………………………………….…….22
7.3 PenyebabKebangkrutan Panasonic………………..……….23
KESIMPULAN……………………………………………………..…..24
BAB I
ROOT CAUSE ANALISIS
1.1 Pengertian Root Cause Analisis
Ketika kita berbicara tentang analisa akar
masalah (root cause analysis), sekilas kita pasti berpikir bahwa hal tersebut
merupakan suatu cara yang digunakan untuk menganalisis suatu masalah agar dapat
tercapainya suatu cara yang efektif untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Adapun pendapat para ahli mengenai Root Cause Analisis ini sendiri adalah:
“Root cause
analysis (RCA) is a methodology for finding and correcting the most important
reasons for performance problems. It differs from troubleshooting and
problem-solving in that these disciplines typically seek solutions to specific
difficulties, whereas RCA is directed at underlying issues.” ( bill-wilson.net)
Dari
bersumber wikipedia pun mengatakan bahwa Analisis akar penyebab adaalah cara
mengatasi masalah yang bertujuan untuk mengenali akar penyebab masalah atau
kejadian.
Dari kedua
sumber tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa analisa akar masalah (Root Cause
Analysis / RCA) adalah sebuah cara untuk mencari dan menemukan akar masalah
dari suatu insiden yang telah terjadi. Menemukan akar masalah merupakan kata
kunci dari metode ini karena tanpa mengetahui akar masalahnya, suatu insiden
atau kejadiann tidak dapat ditangani dengan tepat, yang berakibatkan pada
berulangnya kejadian atau insiden tersebut dikemudian hari.
1.2 Manfaat Root Cause Analysis
Manfaat Root
Cause
Analysis diantaranya adalah:
1.
Membantu memecahkan permasalahan serta memusatkan
perhatian pada area terbaik untuk mengatasi kegagalan sebagai solusi jangka
pendek, menengah dan jangka panjang.
2.
Mengidentifikasi, menganalisa dan mengurangi kesenjangan antara
situasi saat ini dan kehandalan peralatan operasi.
3.
Mengurangi limbah.
4.
Komunikasi efektif saat terjadi kesalahan.
5.
Membantu dalam menciptakan lingkungan yang dapat
mendorong adanya perbaikan.
1.3 Tahapan
Umum Pada Root Cause Analisis
Tahapan umum
saat melakukan root cause analysis adalah dengan why why
analysis, yang diantaranya adalah:
1.
Menentukan masalahnya dan area
masalahnya
2.
Mengumpulkan team untuk brainstorming
sehingga kita bisa memiliki berbagai pandangan, pengetahuan, pengalaman, dan
pendekatan yang berbeda terhadap masalah
3.
Melakukan gemba (turun ke lapangan)
untuk melihat actual tempat, actual object, dan actual data
4.
Mulai bertanya menggunakan why why
Setelah sampai pada akar masalah,
ujilah setiap jawaban dari yang terbawah apakah jawaban tersebut akan berdampak
pada akibat di level atasnya. Contoh: apakah kalau ada jadwal rutin maintenance
maka akan mudah buat maintenance untuk melakukan penggantian komponen secara
rutin. Apakah hal tersebut paling masuk akal dalam menyebabkan dampak di level
atasnya. Apakah ada alternatif kemungkinan penyebab lainnya?Pada umumnya solusi
tidak mengarah pada menyalahkan ke orang tapi bagaimana cara melakukan
perbaikan sistem atau prosedur
5.
Jika akar penyebab sudah diketahui maka
segera implementasikan solusinya.
6.
Monitor terus performancenya untuk
memastikan bahwa masalah tersebut tidak terulang lagi.
1.4 Metode
Analisis Akar Masalah (Root Cause Analysis)
Adapun macam-macam metode yang dapat
digunakan dalam menganalisis akar masalah adalah sebagai berikut:
A.
Event
Tree Analysis
Adalah teknik analisis untuk mengidentifikasi dan
mengevaluasi urutan peristiwa dalam skenario kecelakaan yang potensial. ETA
menggunakan struktur pohon logika visual yang dikenal sebagai pohon kejadian
(ET). Tujuan dari ETA adalah untuk menentukanapakah suatu kejadian akan
berkembang menjadi sebuah kecelakaan serius atau jika peristiwatersebut dapat
dikendalikan oleh sistem keselamatan dan prosedur yang diterapkan dalam desain
sistem. ETA dapat menghasilkan berbagai kemungkinan hasil keluaran dari sebuah
kejadian awal, dan dapat memprediksi kemungkinan terjadinya kecelakaan untuk
setiap hasil keluaran
B.
Fault
Tree Analysis
Merupakan teknik yang memberikan penjelasan sistematis
dari kombinasi kejadian-kejadian yang mungkin dalam sistem yang mengakibatkan
kerusakan. Pada dasarnya, fault tree adalah diagram logika dimana
gerbang-gerbang logika digunakan untuk menentukan hubungan antara
peristiwa-peristiwa dimasukkan dan peristiwa-peristiwa dikeluaran.
Failure Mode & Effect Analysis (FMEA)
Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) adalah
pendekatan sistematik yang menerapkan suatu metode pentabelan untuk membantu
proses pemikiran yang digunakan oleh engineers untuk mengidentifikasi
mode kegagalan potensial dan efeknya. FMEA merupakan teknik evaluasi tingkat
keandalan dari sebuah sistem untuk menentukan efek dari kegagalan dari sistem
tersebut. Kegagalan digolongkan berdasarkan dampak yang diberikan terhadap
kesuksesan suatu misi dari sebuah sistem.
C.
Systematic
Cause and Analysis Tools (SCAT)
Suatu Tool yang digunakan untuk
mengevaluasi dan menginvestigasi Incident dengan menggunakan SCAT
Chart .
Bird & Loftus – Loss Causation
Bird & Loftus menggambarkan penyebab terjadinya
accident yang dapat menimbulkan injury/loss. Menurut Bird & Loftus adalah
meliputi kejadian-kejadian mendahuluinya berupa perilaku dan kondisi tidak
aman, penyebab-penyebab langsung dan rendahnya kontrol managemen. Teori ini
menggaris bawahi atau membedakan antara penyebab langsung dengan peran
managemen. Dari teori ini sudah terlihat bahwa pada akhirnya sebuah accident
terjadi karena menyangkut sistem manajemen.
D.
Fish
Bone Diagram
Diagram Fishbone dari Ishikawa
menjadi satu tool yang sangat populer dan dipakai dalam mengidentifikasi
faktor penyebab masalah. Fishbone diagram tergolong praktis, dan memandu setiap
orang untuk terus berpikir menemukan penyebab utama suatu permasalahan.
Diagram “tulang ikan” ini dikenal
dengan cause and effect diagram. Kenapa Diagram Ishikawa juga disebut
dengan “tulang ikan”? Kerangka
analisis diagram Fishbone bentuknya ada kemiripan dengan tulang-ikan, dimana
ada bagian kepala (sebagai effect) dan bagian tubuh ikan berupa
rangka serta duri-durinya digambarkan sebagai penyebab (cause) suatu
permasalahan yang timbul.
Diagram ”Tulang
Ikan” atau Fishbone diagram sering pula disebut Ishikawa diagram sehubungan
dengan perangkat diagram sebab akibat ini pertama kali diperkenalkan oleh Prof.
Kaoru Ishikawa dari Jepang. Gasversz (1997: 112) mengungkapkan bahwa ”Diagram
sebab akibat ini merupakan pendekatan terstruktur yang memungkinkan dilakukan
suatu analisis lebih terperinci dalam menemukan penyebab-penyebab suatu
masalah, ketidaksesuaian, dan kesenjangan yang ada. Selanjutnya diungkapkan
bahwa diagram ini bisa digunakan dalam situasi: terdapat pertemuan diskusi
dengan menggunakan brainstorming untuk mengidentifikasi mengapa suatu masalah
terjadi,
diperlukan
analisis lebih terperinci terhadap suatu masalah, dan
terdapat
kesulitan untuk memisahkan penyebab dan akibat.
Berikut
disarikan dari Gasversz (1997, 112:114) tentang langkah-langkah penggunaan
diagram Fishbone:
1.
Dapatkan kesepakatan tentang masalah
yang terjadi dan diungkapkan masalah itu sebagai suatu pertanyaan masalah
(problem question).
2.
Bangkitkan sekumpulan penyebab yang
mungkin, dengan menggunakan teknik brainstorming atau membentuk anggota tim
yang memiliki ide-ide berkaitan dengan masalah yang sedang dihadapi.
3.
Gambarkan diagram dengan pertanyaan
masalah ditempatkan pada sisi kanan (membentuk kepala ikan) dan kategori utama
seperti: material, metode, manusia, mesin, pengukuran dan lingkungan
ditempatkan pada cabang-cabang utama (membentuk tulang-tulang besar dari ikan).
Kategori utama ini bisa diubah sesuai dengan kebutuhan.
4.
Tetapkan setiap penyebab dalam kategori
utama yang sesuai dengan menempatkan pada cabang yang sesusai.
5.
Untuk setiap penyebab yang mungkin,
tanyakan ”mengapa?” untuk menemukan akar penyebab, kemudian daftarkan akar-akar
penyebab masalah itu pada cabang-cabang yang sesuai dengan kategori utama
(membentuk tulang-tulang kecil dari ikan). Untuk menemukan akar penyebab, kita
adapat menggunakan teknik bertanya mengapa lima kali (Five Why).
6.
Interpretasikan diagram sebab akibat
itu dengan melihat penyebab-penyebab yang muncul secara berulang, kemudian
dapatkan kesepakatan melalui konsensus tentang penyebab itu. Selanjutnya
fokuskan perhatian pada penyebab yang dipilih melalui konsensus itu.
7.
Terapkan hasil analisis dengan
menggunakan diagram sebab-akibat itu dengan cara mengembangkan dan
mengimplementasikan tindakan korektif, serta memonitor hasil-hasil untuk
menjamin bahwa tindakan korektif yang dilakukan itu efektif karena telah
menghilangkan akar penyebab dari masalah yang dihadapi.
Berikut
merupakan gambaran mengenai fish bone diagram itu sendiri:
BAB II
PENYEBAB KEMUNDURAN NOKIA
2.1
Profil Nokia
Nokia Corporation adalah sebuah perusahaan peralatan telekomunikasi terbesar yang berbasis di Finlandia.Didirikan pertama kali oleh Fredrik
Idestam dan Leo Mechelin pada tahun 1965. Kantor pusatnya berada di kotaEspoo,
Finlandia. Perusahaan ini paling dikenal
melalui produk-produk telepon genggamnya.Nokia memproduksi telepon genggam
untuk seluruh pasar dan protokol utama, termasuk GSM,
CDMA, dan W-CDMA
(UMTS). Pada masa kejayaannya di era
tahun 1990-an sampai awal tahun 2.000, Nokia memegang peran dominan dan
berhasil menguasai pasar dunia di peringkat pertama, dengan motonya sebagai
telepon seluler yang mudah dalam pengoperasiannya.
Awalnya Nokia Corp didirikan sebagai perusahaan penggilingan
pulp dan kata Nokia berasal dari nama sebuah komunitas yang tinggal di sungai
Emakoski, Finlandia Selatan. Kemudian Perusahaan Karet Finlandia mengakuisisi
perusahaan penggilingan kayu Nokia dan Perusahaan Kabel Finlandia (produsen
kabel telepon dan telegraf), sehingga ketiga perusahaan ini digabung menjadi
Nokia Corporation di tahun 1967.Lalu dikembangkan menjadi mesin bubur kayu dan
pembuat kertas tahun 1920. Selanjutnya perusahaan
ini membangun divisi elektronik di pabrik kabel Helsinki, hingga menjurus ke
sektor seluler di tahun 1968 khususnya dalam hal komunikasi mobile, dan
sahamnya mulai tercatat di bursa saham dunia seperti Helsinki, Stockholm,
Frankfrut, dan New York, terhitung sekitar sepertiga dari kapitalisasi pasar
dari Bursa Efek Helsinki (OMX Helsinki) pada 2007.
Tahun 1992-sekarang perusahaan ini mengembangkan produk
komunikasi mobilenya lebih dalam dengan berbagai fitur yang lengkap. Pada tahun
1950-an Chief Executive Officer (CEO)
Björn Westerlund meramalkan, bahwa masa depan pertumbuhan beberapa sektor bubur
kayu dan kertas akan terbatas dan sebagai gantinya dibangun sebuah divisi elektronik di pabrik kabel Helsinki, dari sinilah cikal bakal mulai
menjurus ke sektor seluler. Selama 15 tahun Nokia Elektronik mengalami masa
percobaan dari beragam kesalahan.Akan tetapi, dari semua kesalahan dan
percobaan itu, secara bertahap justru terbangun keterampilan substansial dari
sekumpulan ahli yang berbakat. Tahun 1970-an Nokia dan pabrik pembuat televisi Salora bergabung untuk
mengembangkan telepon genggam (telepon seluler).
Pada tahun 1980-an
seluruh Salora terintegrasi menjadi Nokia. Pada saat yang sama Nokia memperoleh
operasi jaringan telepon dari Perusahaan Telekomunikasi Pemerintah Televa.
Namun, tidak semua usaha yang dilakukan Nokia menjadi produsen telepon seluler
terkemuka di dunia berjalan sukses. Tahun 1980-an perusahaan ini membeli pabrik
televisi Jerman, SEL, tetapi terpaksa
meninggalkannya karena tidak berjalan mulus.
Pada awal 1981, Nokia berhasil meluncurkan produk
bernama Nordic Mobile Telephony (NMT).NMT merupakan jaringan selular
multinasional pertama di dunia.Karena itu, sepanjang dekade 1980-an NMT
diperkenalkan ke sejumlah negara dan mendapat sambutan.
Kemudian pada awal tahun 1990-an, Nokia sempat mengalami
krisis, tetapi CEO yang baru, Jorma Ollila, memutuskan untuk memfokuskan pada
telepon seluler dan jaringan telepon.Hasilnya, telepon GSM pertama kali di dunia
muncul di Finlandia tahun 1991. Kemudian pasar telepon seluler global mulai
berkembang sangat cepat pada pertengahan 1990-an dan produk Nokia menjadi yang
nomor satu. Kini sebanyak 2.100 seri ponsel Nokia mendulang sukses.Target
penjualan sebanyak 500 ribu unit berhasil diraih pada 1994.Dengan tenaga kerja
sebanyak 54 ribu orang, produk Nokia terjual di 130 negara.Sekarang mungkin
setiap orang tau telepon seluler yang mudah dalam pengoperasiannya adalah
Nokia, karena itulah moto Nokia.
Pada tanggal 3 September 2013, Microsoft akan membeli unit bisnis perangkat
dan layanan bisnis Nokia senilai 3,79 miliar euro (5 miliar dollar AS) dan 1,65
miliar euro (2,2 miliar dollar AS) untuk lisensi paten Nokia. Jika ditotal, Microsoft harus merogoh kocek 5,44 miliar
euro (7,2 miliar dollar AS atau sekitar Rp 79 triliun) untuk rencananya
mengakuisisi bisnis utama Nokia.
2.2
Visi dan Misi Nokia
Adapun visi dan misi
nokia antara lain:
Ø Visi
“Life Goes Mobile” yaitu
menjadi pemimpin komunikasi bergerak (mobile communication), dan “A
World Where Everyone Can be Connected” yaitu menggabungkan dunia fisik
dengan dunia digital di masa depan melalui teknologi digital
Ø Misi
1. Membantu
dan berbagi pada siapapun dalam memenuhi kebutuhan komunikasi agar merasa dekat
satu sama lain
2. Fokus
pada penyediaan teknologi dan kebutuhan konsumen
3. Melakukan
strategi dengan percaya pada pertumbuhan, transformasi, dan pembangunan bisnis
untuk memastikan kesuksesan di masa mendatang
Dalam
menghadapi perubahan komunikasi, dimana konektivitas merupakan merupakan hal
yang sangat penting, internet adalah kunci utama NokiaPelanggan akan menjadi
prioritas utama perusahaan kami
2.3 Layanan Pada Nokia
Berikut adalah macam-macam
layanan yang disediakan pada nokia antara lain:
Ø Nokia
Networks
Nokia Networks merupakan layanan
jaringan data multinasional dan telekomunikasi yang berbasis di
Finlandia.Dengan layanan ini, Nokia menyediakan infrastruktur jaringan,
komunikasi dan layanan jaringan lainnya kepada operator dan penyedia layanan
komunikasi.Layanan ini berfokus pada layanan GSM, EDGE, 3G/WCDMA, LTE dan
WiMAX.
Ø Nokia
Technologies
Merupakan layanan yang memberian
lisensi terhadap inovasi dari brand Nokia. Lisensi disini juga mengembangkan
dibagian pengolahan citra, konektifitas nirkabel, manajemen daya, dan
penyediaan material.
2.4
Masalah Yang Dialami Nokia
Berikut masalah-masalah yang
dialami perusahaan nokia ini yang berkaitan dengan strategi dan perilaku
organisasi:
v Memasuki
tahun 2011 Nokia mengalami penurunan penjualan, yang semula mampu menjual 108
juta unit telepon genggam kini hanya 71 juta unit. Pada kuartal pertama tahun
2012, nokia mengalami kerugian bersih US$1,2 milyar atau sekitar Rp 11 triliun.
Hal ini berawal sejak munculnya produk-produk baru dari kompetitor utama
seperti Apple, Blackberry, dan Samsung yang lebih mampu memenuhi keinginan
konsumen, dengan servis dan fasilitas jauh lebih memuaskan seperti dengan OS
Android, Windows, atau iOS, dibanding dengan Nokia yang tetap fokus dan yakin
pada Symbian sebagai operating sistem di handset Nokia, sehingga pamor Nokia
sebagai perusahaan telepon genggam paling mendominasi mulai terkalahkan.
Selama
lima tahun terakhir harga saham Nokia dinyatakan jatuh hampir 90% , para
investor juga memotong $17 milyar dari nilai pasarnya, serta menghapus prestasi
Nokia yang kompetitif di masa lalu dengan memberi nilai nol. Hal ini semakin
menambah kesulitan finansial dan mengurangi kepercayaan perusahaan Nokia.
v Nokia
Corp gagal mengeluarkan produk baru bernama Lumia 900 dengan fasilitas Windows
8, karena banyak keluhan dari konsumen mengenai masalah pada koneksi data.
Produk Lumia 900 juga terlambat diluncurkan (Februari 2012) dibanding Iphone 4S
(Oktober 2011), karena CEO lamban dalam mengambil keputusan akibat
terlalubanyak analisa dan persamaan persepsi dari berbagai pihak. Nokia kembali
mengulangi kesalahan ini pada Nokia Lumia 920 (September 2012), sementara
pesaing lain sudah memasuki teknologi Quad Core lebih awal.
v Sebagian
besar perusahaan Nokia di seluruh dunia ditutup termasuk perusahaan utamanya di
Finlandia, serta penutupan riset dan pusat pengembangannya, sekalipun ada yang
masih bertahan, perusahaan tersebut sudah berhenti beroperasi dalam memproduksi
ponsel.
Nokia
memangkas 3.700 karyawan dan menghentikan 10.000 karyawan global hingga akhir
tahun 2013.
v Teknologi
Nokia di jiplak oleh HTC, RIM, dan Viewsonic yang dinyatakan terkait
pelanggaran 45 paten di Amerika Serikat dan Jerman.
Ditengah-tengah
terjadinya krisis, beberapa pimpinan penting Nokia Corp seperti Olli Peka
Kallasvuo (CEO Nokia), Anssi Vanjoki (Manajer Smartphone Nokia), dan Ilari
Nurmi (Wakil Presiden pemasaran produk nokia) tiba-tiba mengundurkan diri dari
perusahaan.
2.5
Strategi Yang Dijalankan Sebelumnya Oleh Nokia
Adapun strategi yang
diterapkan sebelumnya oleh nokia dalam pengembangan perusahaan adalah:
v Mendesain
beragam jenis ponsel untuk semua jenis segmen pasar. Dengan menjalankan
strategi multi product for multi market segment maka Nokia bisa melakukan
penetrasi ke semua lapisan pasar ponsel.
v Desain
produk yang memang menarik dan elegan.
v Produk
nokia juga relativ memiliki tingkat keawetan yang bagus sehingga bisa digunakan
dalam waktu relatif lebih lama.
v Nokia
juga memperkenalkan ragam produk yang menyasar pada kebutuhan gaya hidup, misal
ponsel music, ponsel khusus untuk chatting, ataupun ponsel yang memiliki mutu
kamera yang bagus.
v Fokus
pada pengembangan symbian.
Berkolaborasi
dengan Microsoft (namun telat, karena Iphone dan Android telah menguasai pasar)
v Inovasi
di smartphone gadget vendor lain sangat tinggi, sedangkan Nokia tidak banyak
perubahan. Di Q1/2012 menjadi kuartal pertama Samsung mengalahkan Nokia dalam
total jumlah pengiriman ponsel, namun Samsung sudah menyalip Nokia dalam volume
penjualan dan profitabilitas sejak tahun 2010.
2.6
Penyebab Kegagalan Nokia
Dalam penganalisisan
mengenai penyebab kegagalan nokia dapat dipengaruhi oleh beberapa pihak baik
dari internal maupun eksternal. Adapun penyebab kegagalan tersebut antara lain:
v Internal
Ø Absennya
produk yang popular terlalu lama, sehingga menurunkan pamor Nokia dan
tergantikan oleh pesaingnya.
Ø Nokia
terlalu fokus mengembangkan symbian tanpa memberikan inovasi yang
berarti.
Ø Nokia
tidak fokus pada pengembangan hardware (phone) saja, usaha Nokia untuk
mengambangkan software (Symbian, Megoo) malah membuat Nokia tidak fokus.
Ø Strategi
mengganti symbian dengan Windows 8 (Microsoft) tidak berhasil, dan membuang
hasil R&D symbian yang telah memakan banyak biaya.
Ø Keputusan
Board CEO lamban dalam menyikapi tren terbaru. Birokrasi yang kompleks dan
divisi yang gemuk menyebabkan pengambilan keputusan yang relative lama.
Ø Selain
vendor ponsel, Nokia juga merupakan vendor penyedia jaringan infrastruktur
(lewat NSN-Nokia Siemens network), kadangkala ponsel yang dihasilkan mengikuti
produk teknologi yang diciptakannya, namun kurang mengakomodasi dari produk
teknologi vendor jaringan infrastruktur yang berbeda.
Ø Nokia
seringkali menjadi pelopor dalam meluncurkan produk terbaru namun tanpa prospek
masa depan yang lebih baik. Nokia gagal mengantisipasi, memahami atau mengatur
diri untuk menghadapi perubahan zaman. Bahkan bisa dibilang ponsel Nokia
terbaru adalah fitur yang siap, namun tidak siap di masa depan.
Ø Salah
satu produknya yakni Lumia 900 yang merupakan smartphone berbasis Windows Phone
7 tidak diberi opsi upgrade ke Windows Phone 8, dimana ada perbedaan arsitektur
yang sangat mendasar antara Windows Phone 7 dan Windows Phone 8.
Ø Nokia
terlalu memaksakan bertahan dalam OS Windows –nya sementara user lebih senang
menggunakan Android dengan berbagai aplikasinya yang free.
Ø Tidak
memahami keinginan pasar yang menginginkan ponsel murah dengan fitur canggih
bukan ponsel yang tergabung dalam kemewahan maupun kamera.
Ø Melakukan
benchmarking ke dalam, Windows Phone versi terbaru dengan Windows Phone versi
sebelumnya. Seharusnya benchmarking juga dilakukan ke luar yaitu dengan OS
Android.
v Eksternal
Ø iPhone&
Android smart phone (Samsung, HTC, LG, dll) dan RIM berhasil mengambil market -
Nokia gagal mengambil momentum Smart Phone Booming.
Ø Perkembangan
OS Android yang pesat didukung oleh berbagai developer content dari berbagai
negara dan menjadi daya tarik utama handphone versi Android.
Ø Harga
jual handset ber OS Android cenderung lebih murah dengan spesifikasi yang sama
dibandingkan handset Nokia.
Ø Ketidakunikan
Nokia dibanding mobile phone competitor. Smartphone yang berbasis Apple punya
keunikan (user experience, high lifestyle), atau smartphone berbasis Android
(kaya akan applikasi dan game gratis), demikian pula Smartphone Blackberry
(push email, messaging, BBM dan social media). Dan keunikan itu merupakan
kekuatan yang menyebabkan mereka dilirik oleh pasar dan akhirnya mampu
menggeser Nokia sebagai raja. Nokia yang menyediakan produk produk untuk
melayani semua segmen pasar menjadi tidak unik dan ditinggalkan customer/pembeli.
Ø Vendor
ponsel China (Huawei, ZTE) dan Korea (Samsung, LG) mengeluarkan smart phone low
cost untuk menyaingi kerajaan Nokia di negara berkembang.
Ø Smartphone
Ecosystem, Banyaknya Application developer di iPhone dan Android, sehingga user
dapat meng-customize aplikasi sesuai kebutuhan. Hal ini tidak ada di Nokia
symbian / windows 8. OVistore (kini Nokia Store) tidak mampu menarik para
developer untuk menciptakan aplikasi dan game terbaiknya disana.
Ø Transisi
customer dari mobile phone ke smart phone sangat cepat.
Ø Persaingan
bebas, membuat semua perusahaan termasuk Nokia harus bersaing ketat dengan
perusahaan lain. Yang tercepat, termurah dan terbaiklah yang akan menang.
Ø Telat
melakukan antisipasi menghadapi gempuran vendor ponsel China dalam penyediaan
low cost dual sim card phone. Nokia merilis sejumlah ponsel dual sim card murah
seperti Nokia X1-01, C2-01 atau Asha 200 dengan harga terjangkau namun hal tsb
dilakukan ketika penetrasi market dual sim card sudah saturasi, dan image
ponsel China dengan dual sim card (bahkan dengan fitur lain, misalnya tivi)
sudah mengakar kuat di benak konsumen.
Ø Tidak
adanya Collaborative Innovation yang kuat di Nokia (meskipun akhirnya
menggandeng Microsoft), tidak seperti Samsung yang sedari awal sadar dia tak
akan mampu melawan kompetensi software Apple. Karena itu dia segera melakukan
kolaborasi dengan software Android milik Google.
2.7
Strategi Baru Yang Diterapkan Nokia
Adapun strategi baru
yang diterapkan nokia untuk mengantisipasi permasalah di atas adalah sebagai berikut:
v Melakukan
perombakan manajemen dilakukan untuk meningkatkan model operasi serta mendukung
pertumbuhan penjualan ponsel.
Melakukan
peningkatan pada layanan berbasis lokal, investasi pada layanan berbasis lokasi
pada area kompetitif untuk produk Nokia dan peluasan platform berbasis lokasi
untuk industri yang baru.
v Menginvestasikan
secara kuat dalam produk dan pengalaman yang menjadikan smartphone Lumia
berjaya serta tersedia untuk konsumen yang luas.
v Meningkatkan
daya saing dan profitabilitas pada bisnis fitur ponsel.
v Perampingan
divisi, Nokia menghapus divisi penjualan.
v Memutuskan
untuk fokus pada costumer.
v Meningkatkan
transparasi dan memotong cost
v Nokia
Lumina – Berkolaborasi dengan Microsoft – Connecting another billion,
merambah market baru (Nokia.com).
v Melayangkan
gugatan penyalahgunaan hak paten atas produk pesaing.
Tetapi
untuk strategi baru yang telah diterapkan oleh nokia tersebut tidak membuahkan
hasil yang maksimal dimana hal tersebut berakibat pada kemunduran nokia.
2.8
Diagram Tulang Ikan Pada Permasalahan Nokia
Diagram
Tulang Ikan untuk permasalahan NOKIA
|
Diagram di atas menggambarkan
sumber permasalahan Nokia yang jika tidak dilakukan kegiatan korektif tentu akan
berujung kepada kebangkrutan
BAB III
SONY
3.1
Sejarah Sony
Sony didirikan pada 7
Mei 1946 dengan nama perusahaan Telekomunikasi Tokyo dengan sekitar 20
karyawan. Produk konsumen mereka yang pertama adalah sebuah penanak nasi pada
akhir 1940-an. Seiring dengan berkembangnya Sony sebagai perusahaan
internasional yang besar, dia membeli perusahaan lain yang mempunyai sejarah
yang lebih lama termasuk Columbia Records (perusahaan rekaman tertua yang masih
ada, didirikan pada tahun 1888). Nama Sony dipilih sebagai gabungan kata latin
sonus, yang merupakan akar dari sonik dan bunyi, dan kata inggris sonny (“anak
kecil”) yang setelah dikombinasikan berarti sekelompok kecil anak muda yang
memiliki energi dan kemauan keras terhadap kreasi dan inovasi ide yang tak
terbataskan. Pada tahun 1958, perusahaan mulai secara formal mengadopsi nama
“Sony Coorporation” sebagai nama perusahaan.
Ericson didirikan pada
1876 sebagai toko peralatan perbaikan telegram oleh Lars Magnus Ericson, dia
dimasukkan pada 18 Agustus 1918. Berkantor pusat di Kista, kota Stockholm,
sejak tahun 2003. Ericson dianggap bagian dari apa yang disebut “Wireless
Valley”. Sejak pertengahan 1990-an, Ericson yang sangat luas di Stockholm
membantu mentransformasi modal menjadi salah satu sentra-sentra teknologi
informasi (TI) Eropa. Ericson memiliki kantor dan beroperasi di lebih dari 150
negara dengan lebih dari 20.000 staff di Swedia, dan juga di prences
signifikan, misalnya Cina, Inggris, Amerika Serikat, Finlandia, Irlandia dan
Brasil.
Pada awal abad 20,
Ericson mendominasi pasar dunia untuk pertukaran telepon manual (manual
telephone exchange) tetapi terlambat untuk memperkenalkan peralatan telepon
otomatis.Sony Ericson merupakan perusahaan patungan yang didirikan pada 1
Oktober 2001 oleh perusahan elektronik jepang.Sony Coorporation dan perusahaan
telekomunikasi Swedia Ericson untuk memproduksi ponsel. Alasan lain untuk usaha
ini adalah untuk menggabungkan keahlian elektronik konsumen Sony Ericson dengan
pengetahuan teknologi disekitar telekomunikasi.
Sony memutuskan untuk berpisah dengan Ericson dibisnis ponsel
sejak april 2012. Namun setelah
terpisah, Sony mengaku bisnisnya di ranah perangkat mobile mengalami
peningkatan. Pada tahun februari 2012, Sony Ericson secara resmi mengumumkan
bahwa brandnya akan berganti menjadi Sony.
3.2 Visi dan Misi Sony
Adapun visi dan misi
Sony adalah sebagai berikut:
v Misi
Menjadi
merk paling menarik dan inovatif dalam industri perangkat bergerak.
v Visi
Ø perlakukan
adil terhadap tenaga kerja, pelestarian lingkungan yang proaktif dan
keterlibatan langsung dalam komunikasi perusahaan.
Ø memadukan
etika yang baik ke dalam semua aspek perusahaan, termasuk manajemen SDM, desain
produk, persyaratan pemasok dan program penjangkauan komunitas konsumen.
Ø membantu
membangun dunia yang lebih bersih, aman dan mencerdaskan seluruh aspek sosial
dalam komuniti yang lebih luas dan mendunia.
3.3
Analisis Proses Bisnis Sony
Terdapat dua aturan
yang dipakai dalam menjalankan perusahaan baik kepada bagian internal maupun
eksternal, yaitu:
v Aturan
koorporat adalah aturan yang membantu para karyawan membuat keputusan etis yang
diperlukan untuk melakukan tugas pekerjaan mereka sehari-hari.
v Aturan
tanggung jawab sosial pemasok diterapkan agar para pemasok menyediakan tempat
kerja yang aman bagi karyawan, menghormati hak asasi manusia dan menerapkan
standar etika yang sesuai dalam semua urusan bisnis.
3.4
Alasan Perpisahan Sony Coorporation dan Ericson
Berikut lima alasan
peripisahan Sony Coorporatin dan Ericson:
1. Pertaruhan
dalam kontrol
Kesuksesan
Apple beberapa tahun terakhir, membuat Sony ingin menguasai penuh kontrol dalam
perusahaan.Membuat alat komunikasi dengan fitur canggih, desain ecosystem.Sony
Ericson mungkin saja dibantu oleh dua perusahaan dalam memasarkan produk
mereka. Namun telah terlihat jelas bahwa join venture tidak terlalu baik dalam
memberikan apa yang diinginkan pelanggan. Membeli Sony Ericson mungkin membuat
Sony dapat menciptakan produk yang baik di masa depan.
2. Pertaruhan
dalam brand awareness
Pada
kenyataannya, kesuksesan Sony Ericson dikarenakan penggunaan merek Sony dengan
memasukkan teknologi walkman music player dan cybershoot camera
dalam
satu genggam.Seiring berjalannya waktu Ericson justru kurang berkontribusi
dalam perusahaan. Beberapa analisis mengatakan pembelian oleh Sony adalah cara
yang terbaik.
3. Kemenangan
Android
Sony
Ericson adalah adaptasi dari sistem operasi Symbian dari Nokia.Namun pelanggan
semakin meninggalkan sistem operasi ini dan memilih Android.Software Android
lebih condong pada perusahaan Sony.
4. Europe
Slipping
Dua
tahun yang lalu, empat bersar perusahaan telekomunikasi terpisah secara adil
yaitu: Nokia, Samsung, LG, dan Sony Ericson. Namun Nokia mengalami kejatuhan
dan terpaksa beraliansi dengan Microsoft, sementara Apple, ZTE milik China, HTC
dan Research Motion telah mengambil semuanya. Eropa mungkin merupakan konsumen terbesar aalat komunikasi. Namun
lambat dalam persaingan teknologi.
5. Kegagalan
Merger
Sony-Ericson
bergabung untuk menyatukan keahlian Sony dalam consumer electronics dan
pengetahuan teknologi Ericson disekitar komunikasi.Daimler dan Chrysler
berusaha menyatukan kekuatan otomotif mereka guna memperluas pasar mereka di
Eropa dan Amerika Utara.omotif mereka guna memperluas pasar mereka di Eropa dan
Amerika Utara.
BAB V
TOSHIBA
5.1 Profile
Perusahaan
Nama
Perusahaan
|
: PT.
TOSHIBA VISUAL MEDIA NETWORK INDONESIA
|
Mulai
Beroperasi
|
: Juli
2002
|
Bisnis
|
:
Penjualan dan Pemasaran untuk Pasar Domestik Indonesia dan Pelayanan Purna Jual untuk CTV, PJTV dan
produk-produk visual.
|
Toshiba, pemimpin dunia di teknologi
tinggi, adalah produsen dan pemasar beragam produk elektronik dan listrik
canggih, informasi yang mencakup & peralatan komunikasi dan sistem, solusi
berbasis internet dan jasa, komponen elektronik dan material, sistem tenaga,
industri dan sistem infrastruktur sosial , dan peralatan rumah tangga.
Berdasarkan rencana jangka menengah bisnis, Toshiba bekerja untuk meningkatkan
pengakuan sebagai kelompok yang sangat menguntungkan perusahaan, aktif baik
dalam pertumbuhan tinggi maupun pertumbuhan bisnis yang stabil.
5.2 Vision &
Mission
Memperkuat
keberadaan TV Toshiba di Indonesia
Menawarkan
para pelanggan Indonesia keragaman TV lengkap, yang dirancang untuk TV
Indonesia sesuai dengan keinginan dan pilihan konsumen Indonesia
Menyediakan
pelayanan kepuasan pelanggan yang lebih baik .
5.3
Penyebab Bangkrutnya Toshiba
Dikabarkan bahwa perusahaan elektronik asal
Jepang, Toshiba, gulung tikar. Hal ini disebabkan karena penjualan barang
elektronik seperti televisi, lemari es, setrika, AC, oven, mesin cuci,
dan kipas angin dari merek tersebut sudah tidak diminati konsumen, khususnya ibu
rumah tangga.Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal
mengatakan bahwa produk rumah tangga tersebut kehilangan peminatnya karena
pemerintah memberikan upah yang sangat murah pada pegawai.
"Produk televisi Toshiba tidak laku
lagi dalam lima tahun terakhir.Sebelumnya banyak yang beli. Itu karena daya
beli masyarakat melemah akibat upah murah pemerintah," terang Said,
Selasa, 2 Februari 2016 seperti dikutip dari merdeka.com.
BAB VI
SANYO
6.1 Profile
Perusahaan
Pada bulan Januari 1960, PT Sanyo Jaya Components
Indonesia mulai didirikan. Sadar akan tanggung jawab sebagai seorang
industrialis, perusahaan tetap dikhususkan untuk kemajuan dan perkembangan
masyarakat dan kesejahteraan masyarakat melalui kegiatan usaha yang dijalankan,
sehingga dampak yang diharapkan pada peningkatan kualitas hidup di
seluruhdunia.
SANYO Electric Group dalam kapasitasnya sebagai industri elektronik mampu mengembangkan teknologi yang unik dan menawarkan produk dan jasa yang tulus sangat baik dan berusaha untuk menjadi perusahaan yang dipercaya dan dicintai oleh masyarakat dunia. Sejalan dengan filosofi dari pendiri akhir Toshio IUE SANYO, memiliki ambisi kuat untuk melakukan bisnis di seluruh dunia, memaksimalkan tiga aset inti perusahaan, yaitu sumber daya manusia yang, teknologi tinggi yang sangat baik dan pelayanan kelas satu. Demikian nama perusahaan juga menyiratkan bisnis dan kebijakan daerah.
Seperti yang telah lansir dalam sebuah pernyataan, SANYO Electric Group selalu berusaha untuk menjadi penting bagi orang-orang di mana-mana di dunia, seperti Matahari yang bersinar terang semua selimut kehidupan yang menggambarkan gairah tak berujung dan energi, teknologi Diperlukan menggambarkan kreatif dan inovatif serta menggambarkan sikap yang tulus, hangat, tulus dan dedikasi. Dari prinsip-prinsip tersebut sebagai cerminan dari kualitas pekerjaan yang bisa dibanggakan di seluruh dunia.
SANYO Electric Group dalam kapasitasnya sebagai industri elektronik mampu mengembangkan teknologi yang unik dan menawarkan produk dan jasa yang tulus sangat baik dan berusaha untuk menjadi perusahaan yang dipercaya dan dicintai oleh masyarakat dunia. Sejalan dengan filosofi dari pendiri akhir Toshio IUE SANYO, memiliki ambisi kuat untuk melakukan bisnis di seluruh dunia, memaksimalkan tiga aset inti perusahaan, yaitu sumber daya manusia yang, teknologi tinggi yang sangat baik dan pelayanan kelas satu. Demikian nama perusahaan juga menyiratkan bisnis dan kebijakan daerah.
Seperti yang telah lansir dalam sebuah pernyataan, SANYO Electric Group selalu berusaha untuk menjadi penting bagi orang-orang di mana-mana di dunia, seperti Matahari yang bersinar terang semua selimut kehidupan yang menggambarkan gairah tak berujung dan energi, teknologi Diperlukan menggambarkan kreatif dan inovatif serta menggambarkan sikap yang tulus, hangat, tulus dan dedikasi. Dari prinsip-prinsip tersebut sebagai cerminan dari kualitas pekerjaan yang bisa dibanggakan di seluruh dunia.
Prinsip-prinsip fundamental mampu diimlemantasikan pada
perilaku pedoman set yang harus diikuti oleh semua SANYO Direktur Grup Listrik,
pejabat dan karyawan di semua kegiatan mereka. Masing-masing direksi, pejabat
dan karyawan diharapkan untuk selalu berpikir dan bertindak dari perspektif
global dan berusaha dengan tekad tak kenal lelah untuk menawarkan produk dan
layanan yang tak tertandingi pengakuan prestasi sebagai perusahaan kelas dunia.
Filosofi yang mendasari prinsip Perilaku adalah keberanian dan tekad untuk
menghadapi tantanganbaru.
Melalui semangat pendiri perusahaan, diwujudkan dalam menciptakan produk unggulan yang tak tertandingi oleh pesaing dan pesaing industri elektronik. Melalui pendekatan tersebut dapat memberikan stimulus dan membawa sukacita di setiap kegiatan, sehingga memungkinkan semua elemen perusahaan dapat memberikan kontribusi hingga masyarakat.
Melalui semangat pendiri perusahaan, diwujudkan dalam menciptakan produk unggulan yang tak tertandingi oleh pesaing dan pesaing industri elektronik. Melalui pendekatan tersebut dapat memberikan stimulus dan membawa sukacita di setiap kegiatan, sehingga memungkinkan semua elemen perusahaan dapat memberikan kontribusi hingga masyarakat.
6.2
Penyebab Kebangkrutan Sanyo
Ø Faktor
1 : Harmony Culture Error.
Dalam
era digital seperti saat ini, kecepatan adalah kunci.Speed in decision
making. Speed in product development. Speed in product launch.
Dan persis di titik vital ini, perusahaan Jepang termehek-mehek lantaran budaya
mereka yang mengangungkan harmoni dan konsensus.
Datanglah
ke perusahaan Jepang, dan Anda pasti akan melihat kultur kerja yang sangat
mementingkan konsensus. Top manajemen Jepang bisa rapat berminggu-minggu
sekedar untuk menemukan konsensus mengenai produk apa yang akan diluncurkan.
Dan begitu rapat mereka selesai, Samsung atau LG sudah keluar dengan produk
baru, dan para senior manajer Jepang itu hanya bisa melongo.
Budaya
yang mementingkan konsensus membuat perusahaan-perusahaan Jepang lamban
mengambil keputusan (dan dalam era digital ini artinya tragedi).
Budaya
yang menjaga harmoni juga membuat ide-ide kreatif yang radikal nyaris tidak
pernah bisa mekar. Sebab mereka keburu mati : dijadikan tumbal demi menjaga
“keindahan budaya harmoni”.
Ø Faktor
2 :Seniority Error.
Dalam
era digital, inovasi adalah oksigen.Inovasi adalah nafas yang terus
mengalir.Sayangnya, budaya inovasi ini tidak kompatibel dengan budaya kerja
yang mementingkan senioritas serta budaya sungkan pada atasan.
Sialnya,
nyaris semua perusahaan-perusahaan Jepang memelihara budaya senioritas.
Datanglah ke perusahaan Jepang, dan hampir pasti Anda tidak akan menemukan
Senior Managers dalam usia 30-an tahun. Never.Istilah Rising Stars
dan Young Creative Guy adalah keanehan.
Promosi
di hampir semua perusahaan Jepang menggunakan metode urut kacang.Yang tua pasti
didahulukan, no matter what. Dan ini dia : di perusahaan Jepang,
loyalitas pasti akan sampai pensiun. Jadi terus bekerja di satu tempat sampai
pensiun adalah kelaziman.
Lalu
apa artinya semua itu bagi inovasi? Kematian dini. Ya, dalam budaya senioritas
dan loyalitas permanen, benih-benih inovasi akan mudah layu, dan kemudian
semaput. Masuk ICU lalu mati.
Ø Faktor
3 :Old Nation Error
Faktor
terakhir ini mungkin ada kaitannya dengan faktor kedua.Dan juga dengan aspek
demografi.Jepang adalah negeri yang menua.Maksudnya, lebih dari separo penduduk
Jepang berusia diatas 50 tahun.
Implikasinya
: mayoritas Senior Manager di beragam perusahaan Jepang masuk dalam kategori
itu. Kategori karyawan yang sudah menua.Disini hukum alam berlaku. Karyawan
yang sudah menua, dan bertahun-tahun bekerja pada lingkungan yang sama,
biasanya kurang peka dengan perubahan yang berlangsung cepat. Ada comfort
zone yang bersemayam dalam raga manajer-manajer senior dan tua itu.
Dan
sekali lagi, apa artinya itu bagi nafas inovasi? Sama : nafas inovasi akan
selalu berjalan dengan tersengal-sengal.
BAB
VII
PANASONIC
7.1 Profil Perusahaan Panasonic
Melalui brand-nya yang dikenal secara umum dengan nama
Panasonic, Panasonic Corporation yang berpusat di Osaka, Jepang ini, merupakan
manufaktur kelas dunia di bidang produk elektronik, khususnya untuk kebutuhan
konsumen awam, bisnis dan industry. .
Di Asia Pasifik, Panasonic muncul pertama kalinya dengan mendirikan pabrik pertamanya di Thailand pada tahun 1961. Beberapa tahun berikutnya, operasi Panasonic di kawasan ini pun berkembang. Saat ini operasinya ada di 9 negara (termasuk Indonesia) dengan total 75 perusahaan yang mempekerjakan lebih dari 82,000 orang dan mencapai total penjualan sebesar 9,457 juta US Dollar untuk tahun fiskal 2005, atau sama dengan 26% dari total penjualan luar negeri Panasonic Corporation.
Di Indonesia sendiri, Panasonic memiliki sejarah yang sangat panjang dan melekat di hati semua rakyat Indonesia. Dimulai dengan kehadiran radio 'tjawang' oleh Almarhum Drs. H. Thayeb Moh. Gobel pada tahun 1954, TV pertama di tahun 1962, hadirnya brand National di tahun 1970, sampai pada akhirnya mengganti nama National dan menggunakan nama Panasonic di tahun 2004. Sampai saat ini Panasonic di Indonesia tetap merupakan brand elektronik yang paling terkemuka dengan sederet produknya yang inovatif, mulai dari TV plasma, Kamera, AC, Kulkas, Mesin Cuci, produk kecantikan dan lainnya.
Di Asia Pasifik, Panasonic muncul pertama kalinya dengan mendirikan pabrik pertamanya di Thailand pada tahun 1961. Beberapa tahun berikutnya, operasi Panasonic di kawasan ini pun berkembang. Saat ini operasinya ada di 9 negara (termasuk Indonesia) dengan total 75 perusahaan yang mempekerjakan lebih dari 82,000 orang dan mencapai total penjualan sebesar 9,457 juta US Dollar untuk tahun fiskal 2005, atau sama dengan 26% dari total penjualan luar negeri Panasonic Corporation.
Di Indonesia sendiri, Panasonic memiliki sejarah yang sangat panjang dan melekat di hati semua rakyat Indonesia. Dimulai dengan kehadiran radio 'tjawang' oleh Almarhum Drs. H. Thayeb Moh. Gobel pada tahun 1954, TV pertama di tahun 1962, hadirnya brand National di tahun 1970, sampai pada akhirnya mengganti nama National dan menggunakan nama Panasonic di tahun 2004. Sampai saat ini Panasonic di Indonesia tetap merupakan brand elektronik yang paling terkemuka dengan sederet produknya yang inovatif, mulai dari TV plasma, Kamera, AC, Kulkas, Mesin Cuci, produk kecantikan dan lainnya.
7.2 Visi dan Misi Panasonic
Ø Visi
Melalui
kegiatan usaha kami, kami di Panasonic telah lama menanamkan “DNA elektronik
konsumen.” Dengan menjadikan DNA ini sebagai pusat dari seluruh kegiatan kami
dan memajukannya, kami bertujuan terus memberikan “kehidupan yang lebih baik”
bagi pelanggan kami di berbagai ruang dan area dimana pelanggan tinggal,
seperti di rumah mereka, masyarakat, bisnis, perjalanan, dan kendaraan.
Empat perusahaan kami, “Appliances Company,” “Eco Solutions Company,” “AVC Networks Company,” dan “Automotive & Industrial Systems Company,” akan memainkan peran sentral dalam ketepatan menangani “industri” yang berkaitan erat dengan ruang individu, dan kami akan membangun kemitraan dengan pemain utama dalam bidang industri individu.
Dengan bekerja sama dengan mitra bisnis kami, kami akan secara aktif menyuguhkan produk dan layanan, yang merealisasikan nilai pelanggan baru. Dan dengan meningkatkan keahlian semacam ini untuk membuat proposal baru, kami ingin hadir dengan inovasi baru dalam elektronik konsumen.
Empat perusahaan kami, “Appliances Company,” “Eco Solutions Company,” “AVC Networks Company,” dan “Automotive & Industrial Systems Company,” akan memainkan peran sentral dalam ketepatan menangani “industri” yang berkaitan erat dengan ruang individu, dan kami akan membangun kemitraan dengan pemain utama dalam bidang industri individu.
Dengan bekerja sama dengan mitra bisnis kami, kami akan secara aktif menyuguhkan produk dan layanan, yang merealisasikan nilai pelanggan baru. Dan dengan meningkatkan keahlian semacam ini untuk membuat proposal baru, kami ingin hadir dengan inovasi baru dalam elektronik konsumen.
Ø Misi
"Mengingat tanggung jawab kami
sebagai industrialis, kami akan mengabdikan diri demi kemajuan dan perkembangan
kesejahteraan masyarakat melalui kegiatan usaha kami, dengan meningkatkan
kualitas hidup di seluruh dunia.“
Tujuan Dasar Manajemen Panasonic
Corporation, dirumuskan pada tahun 1929 oleh pendirinya, Konosuke Matsushita.
Tujuan Dasar Manajemen ini adalah filosofi usaha Panasonic yang mewujudkan misi dan pengabdian kami demi kemajuan masyarakat dan kesejahteraan manusia di seluruh dunia melalui kegiatan usaha kami.
Tujuan Dasar Manajemen ini adalah filosofi usaha Panasonic yang mewujudkan misi dan pengabdian kami demi kemajuan masyarakat dan kesejahteraan manusia di seluruh dunia melalui kegiatan usaha kami.
7.3
Penyebab Bangkrutnya Toshiba
Dikabarkan bahwa
perusahaan elektronik asal Jepang, Toshiba, gulung tikar. Hal ini disebabkan
karena penjualan barang elektronik seperti televisi, lemari es, setrika, AC, oven,
mesin cuci, dan kipas angin dari merek tersebut sudah tidak diminati konsumen,
khususnya ibu rumah tangga.Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia
(KSPI) Said Iqbal mengatakan bahwa produk rumah tangga tersebut kehilangan peminatnya
karena pemerintah memberikan upah yang sangat murah pada pegawai.
KESIMPULAN
Berdasarkan analisi RAC perusahaan
elektronik banyak yang kalah bersaing karna kurangnya kreatifitas, inovatif dan
motivasi dalam meningkatkan produk-produk. Kebanyakan dari mereka menganggap
bahwa kekuatan mereka sudah sangatlah cukup dalam memenuhi pangsa pasar tanpa
mereka melihat bagaimana perkembangan kebutuhan konsumen yang menginginkan
harga murah dengan qualitas yang baik sehingga perusahaan lain yang bias
melihat hal itu bias mengambil celah dari kelemahan mereka dan dapat mengambil
pangsa pasar dunia. Hal ini sangat bnerakibat fatal terutama untuk
perusahaan-perusaahn besar seperti Nokia, Sony, Toshiba, Panasonic, Sanyo,
Sharp, dll. Agar dapat bersaing setiap
perusahaan harus mampu memberikan produk yang berkualitas dan pelayanan yang
terbaik.Agar minat beli bertambah.
DAFTAR PUSAKA
(Riyantono
Anwar. 2011. http://belajarlean.blogspot.com/2011/09/analisa-akar-masalah-dengan-why-why.html)
https://aliefworkshop.wordpress.com/2013/01/16/studi-kasus-nokia-dari-sudut-pandang-manajemen-nokia/
Melati Anggraeni, Mila,
dkk.Tugas Manajemen Proses Bisnis.
Universitas Airlangga.