Saturday, May 7, 2016

Penyebab Kemunduran Manajemen Sony Dalam Menghadapi Persaingan Bisnis

Nama  :Riana Suherman
Nim     : 30814139
Kelas   : 4.2FS

BAB I
PROFIL SONY
1.1 Tentang Sony
     Sony (Katakana) adalah perusahaan elektronik yang berpusat di Tokyo, Jepang. Sekarang, Sony merupakan produsen elektronik terbesar di dunia dan menjadi salah satu perusahaan terbesar di Jepang dan dunia. Perusahaan Sony diperdagangkan di Bursa Saham Tokyo dengan nomor 6758 dan Bursa Saham New York sebagai SNE melalui ADR.
Sony adalah salah satu pemimpin elektronik manufaktur, video, komunikasi, video game consoles, dan produk teknologi informasi untuk konsumen dan pasar profesional. Nama Sony diadaptasi dari sonus, bahasa latin yang berarti suara. Perusahaan Sony adalah unit bisnis elektronik dan induk perusahaan dari Sony Group, yang mana merupakan kesatuan pada bisnis dengan lima segmen operasional-elektronik, games, hiburan (gambar bergerak dan musik), layanan keuangan dan lainnya. Ini membuat Sony menjadi salah satu perusahaan hiburan komprehensif di dunia.
Bisnis utama Sony adalah Sony Corporation (Sony Electronics in the U.S.), Sony Pictures Entertainment, Sony Computer Entertainment, Sony Music Entertainment, Sony Ericsson, and Sony Financial. Sebagai pembuat semiconductor, Sony berada diantara Worldwide Top 20 Semiconductor Sales Leaders. Sony memiliki slogan “like no other”.
Adapun PT Sony yang terletak di Indonesia adalah PT. Sony Indonesia (Perusahaan Sales & Marketing) yang didirikan pada tahun 1995. Kantor pusat mereka berada di Gedung Sentra Mulia Jakarta Selatan. Sony pernah mempunyai dua buah pabrik di Cibitung yaitu PT. Sony Electronics Indonesia dan PT. Sony Manufacturing Indonesia, namun sudah ditutup. Dalam dunia musik, Sony (dalam hal ini namanya adalah Sony Music) telah melakukan merger besar-besaran dengan perusahan rekaman BMG menjadi Sony BMG Music Entertainment Indonesia (sekarang Sony Music Entertainment Indonesia).
1.2 Sejarah Sony
Sony didirikan pada 7 Mei 1946 dengan nama perusahaan Telekomunikasi Tokyo dengan sekitar 20 karyawan. Produk konsumen mereka yang pertama adalah sebuah penanak nasi pada akhir 1940-an. Seiring dengan berkembangnya Sony sebagai perusahaan internasional yang besar, dia membeli perusahaan lain yang mempunyai sejarah yang lebih lama termasuk Columbia Records (perusahaan rekaman tertua yang masih ada, didirikan pada tahun 1888). Nama Sony dipilih sebagai gabungan kata latin sonus, yang merupakan akar dari sonik dan bunyi, dan kata inggris sonny (“anak kecil”) yang setelah dikombinasikan berarti sekelompok kecil anak muda yang memiliki energi dan kemauan keras terhadap kreasi dan inovasi ide yang tak terbataskan. Pada tahun 1958, perusahaan mulai secara formal mengadopsi nama “Sony Coorporation” sebagai nama perusahaan.
Ericson didirikan pada 1876 sebagai toko peralatan perbaikan telegram oleh Lars Magnus Ericson, dia dimasukkan pada 18 Agustus 1918. Berkantor pusat di Kista, kota Stockholm, sejak tahun 2003. Ericson dianggap bagian dari apa yang disebut “Wireless Valley”. Sejak pertengahan 1990-an, Ericson yang sangat luas di Stockholm membantu mentransformasi modal menjadi salah satu sentra-sentra teknologi informasi (TI) Eropa. Ericson memiliki kantor dan beroperasi di lebih dari 150 negara dengan lebih dari 20.000 staff di Swedia, dan juga di prences signifikan, misalnya Cina, Inggris, Amerika Serikat, Finlandia, Irlandia dan Brasil.
Pada awal abad 20, Ericson mendominasi pasar dunia untuk pertukaran telepon manual (manual telephone exchange) tetapi terlambat untuk memperkenalkan peralatan telepon otomatis. Sony Ericson merupakan perusahaan patungan yang didirikan pada 1 Oktober 2001 oleh perusahan elektronik jepang. Sony Coorporation dan perusahaan telekomunikasi Swedia Ericson untuk memproduksi ponsel. Alasan lain untuk usaha ini adalah untuk menggabungkan keahlian elektronik konsumen Sony Ericson dengan pengetahuan teknologi disekitar telekomunikasi.
Sony memutuskan untuk berpisah dengan Ericson dibisnis ponsel sejak april  2012. Namun setelah terpisah, Sony mengaku bisnisnya di ranah perangkat mobile mengalami peningkatan. Pada tahun februari 2012, Sony Ericson secara resmi mengumumkan bahwa brandnya akan berganti menjadi Sony.
1.3 Visi, Tujuan dan Misi Sony
Adapun visi, tujuan dan misi Sony adalah sebagai berikut:
Ø  Misi
Salah satu misi Sony adalah menjadi penyedia produk-produk consumer electronic berbasis jejaring yang mendunia dan terdepan. Dan memantapkan Sony sebagai merek yang paling menarik dan inovatif dalam industry elektronik. kegiatan operasionalnya adalah untuk memperoleh keuntungan maksimum dari penjualan-penjualannya dan sebagai perusahaan yang alat-alat elektroniknya digunakan oleh masyarakat umum.
Ø  Tujuan Perusahaan
Tujuan perusahaan Sony adalah mengembangkan teknologi yang inovatif dan proses efisien yang menciptakan pasar baru, memperkaya hidup semua orang, dan terus menjadikan Sony sebagai pemimpin digital yang terpercaya.
Ø  Visi
a.       perlakukan adil terhadap tenaga kerja, pelestarian lingkungan yang proaktif dan keterlibatan langsung dalam komunikasi perusahaan.
b.      memadukan etika yang baik ke dalam semua aspek perusahaan, termasuk manajemen SDM, desain produk, persyaratan pemasok dan program penjangkauan komunitas konsumen.
c.       membantu membangun dunia yang lebih bersih, aman dan mencerdaskan seluruh aspek sosial dalam komuniti yang lebih luas dan mendunia.
1.4 Proses Bisnis Sony
Terdapat dua aturan yang dipakai dalam menjalankan perusahaan baik kepada bagian internal maupun eksternal, yaitu:
1.      Aturan koorporat adalah aturan yang membantu para karyawan membuat keputusan etis yang diperlukan untuk melakukan tugas pekerjaan mereka sehari-hari.
2.      Aturan tanggung jawab sosial pemasok diterapkan agar para pemasok menyediakan tempat kerja yang aman bagi karyawan, menghormati hak asasi manusia dan menerapkan standar etika yang sesuai dalam semua urusan bisnis.
1.5 Alasan Bergabungnya Sony Coorporation dan Ericson
Berikut ini adalah alasan utama perusahaan Sony melakukan penggabungan dengan perusahaan Ericson :
1.    Kerugian yang sangat besar dialami oleh Ericsson
Ericsson memutuskan untuk membuat chips ponsel mereka pada satu sumber, Philips Facility di New Mexico. Bulan Maret 2000, kebakaran pada pabrik Philips telah mencemari fasilitas yang steril. Keadaan tersebut membuat produksi ponsel Ericsson dan Nokia (yang juga merupakan konsumen dari fasilitas tersebut) menjadi tertunda. Ketika menjadi jelas bahwa produksi akan benar - benar terpaksa dikompromikan untuk beberapa bulan, Ericsson telah dihadapi masalah serius. Tetapi, Ericsson posisinya jauh lebih buruk karena kedua perusahaan ini tengah memproduksi ponsel baru dengan tanggal peluncuran yang semakin dekat. Jelas, akibat kebakaran tersebut, Ericsson menderita kerugian yang sangat besar.
2.    Keterbatasan kemampuan untuk memproduksi barang
Ketidakmampuan Ericsson dalam memproduksi ponsel murah seperti punya Nokia turut memperparah keadaan ini. Berbeda dengan saingannya, yaitu Nokia. Masalah Nokia tidak terlalu serius karena telah membangun sumber alternatif produksi chip mereka.
3.    Persaingan bisnis yang semakin ketat
Toshiba dan Siemens talah mengumumkan rencana melakukan kerjasama pada handset 3G untuk jaringan selular pada bulan November 2000. Tentunya hal ini akan merepotkan Ericsson karena disamping harus bersaing dengan Nokia, Ericsson juga harus waspada terhadap Toshiba dan Siemens mengenai strategi mereka setelah melakukan kerjasama. Sementara Ericsson sedang berada dalam kondisi terburuknya.
4.    Kecilnya penjualan yang dialami Sony
Sony yang bermain bisnis di pasar ponsel di seluruh dunia dengan persentase penjualan kurang dari 1 persen pada tahun 2000, juga mengalami kerugian pada kawasan ini tetapi memiliki keinginan untuk lebih fokus pada pasar dunia.
Dan akhirnya pada bulan April 2001, Sony mengkonfirmasikan bahwa ia berbicara dengan Ericsson untuk kemungkinan kerjasama dalam bisnis handset. Kemudian pada Agustus 2001, dua perusahaan telah menyelesaikan syarat - syarat penggabungan yang diumumkan pada bulan April. Sony Ericsson memiliki tenaga kerja awal 3.500 karyawan.
1.6 Alasan Perpisahan Sony Coorporation dan Ericson
Berikut lima alasan peripisahan Sony Coorporatin dan Ericson:
1.      Pertaruhan dalam kontrol
Kesuksesan Apple beberapa tahun terakhir, membuat Sony ingin menguasai penuh kontrol dalam perusahaan. Membuat alat komunikasi dengan fitur canggih, desain ecosystem. Sony Ericson mungkin saja dibantu oleh dua perusahaan dalam memasarkan produk mereka. Namun telah terlihat jelas bahwa join venture tidak terlalu baik dalam memberikan apa yang diinginkan pelanggan. Membeli Sony Ericson mungkin membuat Sony dapat menciptakan produk yang baik di masa depan.
2.      Pertaruhan dalam brand awareness
Pada kenyataannya, kesuksesan Sony Ericson dikarenakan penggunaan merek Sony dengan memasukkan teknologi walkman music player dan cybershoot camera dalam satu genggam. Seiring berjalannya waktu Ericson justru kurang berkontribusi dalam perusahaan. Beberapa analisis mengatakan pembelian oleh Sony adalah cara yang terbaik.
3.      Kemenangan Android
Sony Ericson adalah adaptasi dari sistem operasi Symbian dari Nokia. Namun pelanggan semakin meninggalkan sistem operasi ini dan memilih Android. Software Android lebih condong pada perusahaan Sony.
4.      Europe Slipping
Dua tahun yang lalu, empat bersar perusahaan telekomunikasi terpisah secara adil yaitu: Nokia, Samsung, LG, dan Sony Ericson. Namun Nokia mengalami kejatuhan dan terpaksa beraliansi dengan Microsoft, sementara Apple, ZTE milik China, HTC dan Research Motion telah mengambil semuanya. Eropa mungkin merupakan  konsumen terbesar aalat komunikasi. Namun lambat dalam persaingan teknologi.
5.      Kegagalan Merger
Sony-Ericson bergabung untuk menyatukan keahlian Sony dalam consumer electronics dan pengetahuan teknologi Ericson disekitar komunikasi. Daimler dan Chrysler berusaha menyatukan kekuatan otomotif mereka guna memperluas pasar mereka di Eropa dan Amerika Utara


BAB II
ANALISA SONY

2.1 Kekuatan dan Kelemahan PT Sony
Adapun kekuatan yang dimiliki PT Sony adalah:
v  Memiliki kebijakan etika yang menjangkau seluruh Sony Ericsson dan para pemasok yang menjamin semua operasi perusahaan dapat dilaksanakan dengan cara yang bertanggung jawab secara sosial.
v  kemampuannya untuk inovasi produk dan kualitas produk.
v  kemampuannya untuk sukses di pasar yang berbeda. Sony telah membuat impact pada pasar video game, PC, dan terutama pasar televisi.
v  Sony Ericsson komit terhadap perbaikan kualitas lingkungan yangberkesinambungan pada produk dan operasi perusahaan di seluruh dunia.
v  Berperilaku teladan, sosial dan etika serta menjalankan bisnis yang sesuai dengansemua undang-undang dan peraturan yang berlaku
v  Sony Ericsson menghormati hak asasi manusia dan perlakuan etis terhadap semua karyawan. Dan sebagai produsen ponsel terkemuka, Sony Ericsson komit terhadap standar keselamatan yang tinggi dalam desain produknya bagi seluruh pengguna produk maupun para pekerja di dalam pabrik.
v  Tujuan perusahaan ini adalah menyampaikan solusi yang membantu mengurangi pemakaian dan emisi sumberdaya global terhadap udara, darat dan air.
v  Kerja lingkungan di Sony Ericsson berlandaskan pada penerapan siklus masa pakai yang mempertimbangkan desain, pembuatan di pabrik, penggunaan produk (operasi) dan penanggulangan Akhir Masa Pakai. Daftar Zat Terlarang & Terbatas pada Sony Ericsson menjamin, bahwa perusahaan bekerja dengan bahan-bahan yang sebaik mungkin dan tidak membahayakan pelanggan.
v  Sony Ericsson menjadi produsen pertama yang menghapus baterai nickel cadmium pada semua ponsel dan bertekad untuk melanjutkan kerja yang progresif dengan cara menghilangkan zat-zat yang dapat merusak lingkungan dari produk sony ericsson sebatas yang dapat dilakukan secara wajar.
v  Mendaur ulang berbagai manfaat lingkungan dengan mengalihkan limbah dari penimbunan tanah dan dengan cara memulihkan bahan yang dapat didaur ulang atau digunakan kembali. Pendaur-ulangan yang bertanggung jawab menjamin bahwa semua bahan dikumpulkan dan dibuang dengan cara yang benar. Sony Ericsson berpartisipasi dalam program sukarela dan pengumpulan yang ada sekarang serta pendaur-ulangan yang diharuskan di banyak dengara di seluruh dunia. Kami juga bekerja sama dengan sejumlah organisasi internasional seperti UNEP untuk menyusun panduan pengelolaan produk yang layak untuk pendaur-ulangan dan penggunaan ulang.
v  Sony Ericsson menggabungkan sistem pengumpulan dan pendaur-ulangan pembuangan produk elektrik dan elektronik yang mematuhi undang-undang nasional yang dihasilkan dari WEEE Directive. Mitra pilihan kami, yaitu European Recycling Platform (ERP) yang telah didirikan oleh Braun GmbH dari Jerman, Electrolux AB dari Swedia, Hewlett Packard Co. dari amerika Serikat dan Sony. ERP menciptakan program pengumpulan dan pendaur-ulangan pan-Eropa yang paling efisien bagi konsumen, lingkungan dan industri.
Sedangkan kelemahan Sony yang terbesar dan terbaru adalah kelalaian inovasi PS3. Sony hanya berfokus pada teknologi digital tinggi tanpa mempertimbangkan perangkat pendukungnya (TV). Sony memiliki banyak peluang dari kekuatan inovasinya. Pada Sony Ericsson. Desain lebih dari tampilan produk: produk dibuat dengan tahapan proses- fitur pandai, aplikasi bersahabat, bahan inovatif dan tentu saja tampilan yang menarik. Sony's Reader, sambungan elektronik-harapan besar pada awal rancangan bagaimana dunia akan membaca dimasa depan, adalah inovasi yang Sony gunakan sebagai peluang untuk memasuki pasar baru.
Salah satu lagi adalah proyek CSL diharapkan untuk sukses merupakan software grafik untuk telpon celluler oleh Ivan Poupyrev. Terdengar sederhana, tapi kemampuannya untuk menggambar ikon realistik dan avatar langsung pada telpon genggam standar tentu saja akan menambah fasilitas pengguna untuk mobile social-networking sites.
Ancaman umum yang dihadapi perusahaan pada penjualan adalah kompetisi. Pesaing utama Sony ada pada industri pasar televisi LCD adalah Samsung, Sharp, Panasonic dan masih banyak lagi. Banyak dari merk pesaing tersebut berkompetisi juga pada segmen DVD player. Ancaman terbaru lainnya yang dihadapi Sony adalah Sony harus meminta maaf kepada publik terkait dengan backdrop pada sebuah violent video game. Namun, ketika di tanya apakah harus menarik game dari pasar atau membuat donasi untuk komunitas yang dirugikan, mereka menolak.
2.2Strategy Komunikasi Yang Digunakan PT Sony
Berikut adalah beberapa strategi yang diterapkan oleh PT Sony. Adapun strategi tersebut dilakukan dalam beberapa tahap, diantaranya adalah:
Ø  Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.
Ø  Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus diambil.
Ø  Pengarahan (directing) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha yang dilakukan.
Dari segala hal yang disampaikan diatas maka dapat kita simpulkan bahwa kesalahan yang dilakukan PT Sony disebabkan karena kurangnya komunikasi yang baik antara perusahaan dengan para pekerjanya sehingga meyebabkan ketidak harmonisan antara kedua belah pihak dan menimbulkan kerugian juga diantara keduanya. Perusahaan rugi karena para pekerja mogok dan berenti bekerja karena merasa tidak dihargai oleh perusahaan, sedangkan perusahaan merasa bahwa mereka telah mengambil tindakan yang cukup bijaksana dengan memikirkan keuntungan perusahaan tanpa melihat dan menganalisa terlebih dahulu apa dampak yang akan ditimbulkan atas perubahan yang dilakukan tersebut. Dan diharapkan agar setiap perusahaan tahu pasti hal apa yang baik dilakukan kepeda pegawainya supaya tidak terjadi konflik yang akan merugikan kedua belah pihak.
2.3 Hal-Hal Yang Dilakukan Sony untuk Membuat Suatu Pertumbuhan (Growth)
Adapun langkah-langkah yang dilakukan Sony dalam melakukan pertumbuhan (Growth) antara lain:
1.      Langkah Perbaikan
Menyongsong outlook perekonomian yang buruk di depan, Sony mengambil beberapa kebijakan strategis demi memperbaiki kinerja finansialnya. Sony melakukan kajian terhadap rencana investasinya, dan memutuskan beberapa perubahan. Pertama, Sony memangkas pengeluaran investasinya dengan cara outsourcing manufaktur sensor image CMOS yang digunakan pada ponsel. Kemudian, Sony juga menunda ekspansi pabriknya di Slovakia, menyusul anjloknya permintaan akan televisi. Dengan langkah-langkah tersebut, Sony berencana untuk memangkas investasi pada bisnis elektronik sebanyak 30% hingga 31 Maret 2010.
Sony rencananya juga akan memangkas produksi pada dua pabrik, salah satunya adalah Sony Dax Technology Center di Prancis, yang memproduksi tape dan media rekaman lainnya. Sementara itu target hingga Maret 2010, Sony akan memangakas jumlah pabrik manufakturnya sebanyak 10%. Kemudian, sebagai salah satu langkah efisiensi, Sony juga berencana untuk melakukan PHK terhadap 8,000 orang dari sekitar 160,000 karyawan di seluruh dunia saat ini.
2.      Kinerja Finansial Sony 
Alasan yang mendasari langkah Sony untuk melakukan berbagai kebijakan perbaikan adalah kinerja finansial kuartal kedua yang melemah disebabkan kondisi perekonomian yang semakin memburuk. Sony, sebagai salah satu eksportir terbesar Jepang, sudah mengalami dampak akibat dari penguatan Yen terhadap mata uang utama dunia lainnya.
Elektronik merupakan bisnis utama dari Sony, dan proporsi penjualannya hampir mencapai 80%. Maka tidak heran jika kondisi perekonomian downturn ini memaksa Sony untuk memangkas outlook labanya. Selain mengalami tekanan akibat penguatan Yen, Sony juga menghadapi turunnya permintaan seiring dengan konsumen yang memangkas pengeluarannya, terutama bagi produk elektronik.
Sementara itu, pos-pos divisi lainnya, seperti Games (PlayStation) dan Pictures (film) memang menunjukkan penjualan yang meningkat, masing-masing 10.3% dan 3.4%. Namun, sayangnya proporsi kontribusinya kecil, jadi tidak berpengaruh banyak terhadap pendapatan secara keseluruhan.
3.      Better Strategy
Seiring dengan outlook perekonomian yang semakin buruk akibat lemahnya permintaan konsumen, maka kompetisi di pasar juga semakin ketat. Persaingan antar produsen akan semakin ganas dalam rangka memperebutkan kue pasar (market share). Strategi apa yang mungkin bisa ditempuh oleh Sony dalam menghadapi persaingan yang ketat ini?
Bisnis elektronik merupakan bisnis yang bakalan memperoleh pukulan terberat seiring dengan melemahnya kondisi perekonomian. Dari segala lini produk, persaingan yang berat juga menghadang Sony. Mulai dari televisi, handycam, kamera digital, hingga ponsel, pesaing-pesaing Sony mendekat dengan penawaran yang tidak kalah menarik.
Salah satu opsi penting yang perlu dipertimbangkan oleh Sony adalah: memangkas harga beberapa produknya. Sebelumnya, Sony sudah pernah menerapkannya pada PlayStation 3, dan hal ini terbukti berhasil, seiring dengan lonjakan penjualan pada bisnis Games. Kedua, Sony juga rasanya perlu untuk lebih berinovasi, karena di beberapa area, persaingan yang semakin ketat menjadikan persaingan harga menjadi tidak relevan lagi. Sony Ericsson, misalnya kalah dibandingkan dengan Nokia dalam hal memproduksi low-end phone yang berharga murah.
Kemudian, seiring dengan baiknya penjualan bisnis Games Sony, sepertinya Sony bisa lebih mengandalkan bisnis ini di masa depan. Bisnis ini menjanjikan proporsi penjualan yang lebih besar dibandingkan dengan bisnis lainnya, terutama dengan bisnis elektronik dan ponsel yang sepertinya punya outlook lebih suram.
2.4 Hal-Hal Yang Menjadi Penyebab Hancurnya Perusahaan Raksasa di Dunia
Banyak contoh Perusahaan Besar Dunia yang mengalami Kemunduran bahkan Kejatuhan.  Mengapa Perusahaan Bagus bisa Gagal dan Pailit?.  Buku Berjudul “The Self Destructive Habits of Good Companies”, Jagdish N Sheth, 2008, memaparkan kebiasaan buruk perusahaan sukses yang menyeret mereka ke dasar jurang.  Beberapa dapat mampu bangkit kembali, dan sebagian lainnya bangkrut. 
a.       Pengingkaran.
Perkembangan Pasar, Teknologi dan Ilmu Pengetahuan harus disikapi dengan Bijaksana oleh Top Manajemen Khususnya dan seluruh Individu Organisasi.  Ketika sebuah Start-Up Company mulai menunjukkan Kinerja yang Cemerlang diawal perjalanannya dengan penuh Sahaja dan Euforia, mereka mulai membangun mitos disekelilingnya.  Perubahan Selera Pasar, Kemajuan Teknologi, Fluktuasi Lingkungan Global yang diingkari akan menjadi pendorong perusahaan masuk dalam turunan kemunduran.  General Motors tidak lagi menjadi Pemimpin Pasar Dunia karena ingkar dengan adanya Green Technology dan City Car Market. 
b.      Arogansi.
Arogansi mengartikan bahwa diri sendiri jauh lebih unggul dibandingkan competitor dan sering memamerkan kehebatan secara berlebih.  Arogansi adalah Kelemahan Tragis yang selalu menjatuhkan orang-orang besar.  Ketidaksiapan menjadi Pemain Besar membuat sikap angkuh dan congkak melihat pasar dan konsumen.  Pada akhirnya kerontokan terjadi setelah munculnya arogansi tersebut.  Enron sebagai Pemasok Energi terbesar Dunia mengalaminya akibat ketamakan para eksekutif.
c.       Puas Diri.
Puas Diri menunjukkan tidak adanya persiapan menghadapi masa depan yang belum tentu sesuai dengan prediksi.  Anda tidak mungkin mengharapkan Kesuksesan terus berlanjut hingga masa datang tanpa melakukan apapun yang berbeda.  Jangan pernah berharap Hasil Berbeda dengan Cara yang Sama.  AT&T mengalami Puas Diri ketika mendapatkan Monopoli Pemerintah dan mulai kelimpungan pada saat hak tersebut dicabut.
d.      Bertumpu pada Satu Kompetensi.
Keberhasilan Google menjadi Perusahaan Besar Dunia dan Bertahan lama karena semangat Inovasi dan Kreatifitas setiap karyawannya dan Dukungan Penuh dari Pemimpin Perusahaan.  Satu Produk atau Pelayanan tidak akan mungkin menjadikan Perusahaan Anda mampu bersaing dalam Pasar Global yang sangat Dinamis.  Kompetensi Perusahaan harus terus berkembang dan bertumbuh, seiring perkembangan manusia dan perkembangan pasar.
e.       Rabun Jauh terhadap Persaingan.
Persaingan tidak selalu datang dari Perusahaan Terdekat yang kasat mata. Persaingan terkadang muncul dalam beberapa tahun kemudian pada saat Anda berfokus pada Musuh Besar dan Lupa dengan Calon Musuh Besar.  Ketika Anda melihat Pesaing Baru dengan tingkat kapitalisasi rendah hanya sebagai “kerikil” maka suatu waktu nanti kerikil inilah yang akan menjatuhkan Anda.  Sony setelah berhasil mengatasi Matsushita, Hitachi, Sharp, Philips dan lainnya, tidak melihat pertumbuhan Samsung dari Korea dan menganggap sebelah mata pendatang baru tersebut.  Namun pada akhirnya Nilai Kapitalisasi Samsung mulai mengalahkan Sony di tahun 2004.
f.       Fanatisme.
Tidak berbeda dengan sikap arogan, fanatisme membuat perusahaan membangun kubu-kubu fungsional, kubu-kubu geografis.  Networking yang banyak cenderung membangun kompetisi internal yang kalau tidak dikelola dengan baik menjadi Musuh dalam Selimut Perusahaan.  Motorola pada awal 1990 menguasai 33% pasar seluler dunia mulai tergerus oleh Nokia 5 tahun kemudian, hanya karena fokus pada urusan non teknis.  Nokia menjual Desain, Pelayanan yang lebih menyentuh langsung konsumen.
g.      Obsesi pada Volume.
Volume adalah hasil dari sebuah proses kerja yang dilakukan.  Makin besar sebuah Volume Bisnis tentu diharapkan berdampak pada Pencapaian Keuntungan yang besar pula.  Namun terkadang Sikap Arogan terhadap Obsesi Volume menjadikan terjadinya inefisiensi biaya.  IBM melakukan Struktur Biaya Tinggi dan Margin Besar hanya karena posisinya sebagai Pionir Komputer Pribasi (PC), dan berakibat Pesaing melihat peluang dengan memberikan Harga Rendah. Pada Akhirnya IBM menjual unit bisnisnya kepada Perusahaan Cina, Lenovo.
Pada kesimpulannya setiap Organisasi Perusahaan tidak boleh berhenti ber inovasi dan bersiap menghadapi perubahan masa datang.  Perasaan Aman hanya akan menjerumuskan Anda dalam banyak kekecewaan.  Seekor katak akan melompat dari wadah berisi Air Panas, namun ia akan Tenang dan Mati perlahan dalam Wadah Air Dingin yang tengah direbus.  Zona Nyaman tidak akan membuat Anda Sukses dalam Jangka Panjang..


BAB III
ANALISIS PT SONY DENGAN METODE FISHBONE DIAGRAM

3.1 Analisa Masalah Dengan Tabel
     Adapun masalah yang dialami oleh PT Sony yang menyebabkan mundurnya perusahaan mereka terbagi mejadi lima penyebab yaitu yang disebabkan oleh manusia/pegawai, lingkungan, mesin/ alat dan material / bahan. Berikut adalah perinciannya:
A. Faktor Lingkungan
Masalah
Sony Kalah Bersaing dengan Samsung dan LG .
Mengapa
Bersikap Arogan dan menyepelekan calon rival seperti Samsung dan LG
Mengapa
Sony merupakan perusahaan terbesar di dunia dan di jepang sedangkan Samsung dan LG merupakan perusahaaan yang lebih kecil dari Sony
Mengapa
Sony memiliki jumlah profit penjualan lebih besar daripada samsung dan LG di tahun sebelumnya
Mengapa
Karena Sony merupakan perusahaan terbesar dan memiliki jumlah profit penjualan dibanding rivalnya maka Sony merasa lebih puas diri dengan prestasi yang telah di dapat sehingga mereka telat mengambil keputusan untuk berinovasi.

Masalah
Budaya Jepang yang sangat mengagungkan harmoni dan konsesus
Mengapa
Terlalu lama dalam pengambilan keputusan mengenai produk apa saja yang akan diluncurkan
Mengapa
menjaga harmoni juga membuat ide-ide kreatif yang radikal nyaris tidak pernah bisa mekar
Mengapa
Jepang memelihara budaya senioritas di mana para senior tertinggi yang berhak untuk mengambil keputusan.
Mengapa
Senior tertinggi yang usianya paling tua dianggap lebih memilik banyak pengalaman dan lebih mengetahui perkembangan teknologi terkini.

B. Faktor Mesin / Alat
Masalah
Hanya berfokus pada teknologi digital tinggi tanpa mendukung perangkat pendukungnya
Mengapa
Sony berpendapat bahwa teknologi mereka yang hanya berpusat pada pengembangan walkman, eco system dan camera menjadi satu kesatuan adalah hal yang tepat
Mengapa
System tersebut sudah menjadi pegangan teguh dan telah membuat nama Sony menjadi besar sehingga Sony tidak memprediksi adanya perubahan keinginan konsumen yang beralih pada system android
Mengapa
System android dianggap konsumen lebih memiliki banyak fitur yang lengkap dan harga juga lebih terjangkau sedangkan untuk produk Sony masih berkisar harga tinggi.

C. Faktor Manusia
Masalah
Budaya senioritas yang tingggi di perusahaan Sony
Mengapa
Perusahaan Sony lebih banyak dipimpin oleh pegawai yang berusia diatas 50 tahun.
Mengapa
Pegawai yang memiliki usia di atas 50 tahun dianggap lebih berpengalaman dan mengetahui tentang perkembangan industri.
Mengapa
Pegawai yang berusia muda tidak diberi kesempatan untuk dapat lebih berinovasi sehingga Sony masih menggunakan cara yang sama untuk mengembangkan perusahaannya tersebut tanpa melihat keinginan pasar yang sudah berubah.
Mengapa
Beranggapan bahwa apa yang telah dimiliki Sony adalah yang paling baik untuk pangsa pasar.
Mengapa
Sony menekankan kepada kualitas barang yang mereka jual tetapi untuk harga masih tergolong tinggi untuk pangsa pasar sekarang ini sedangkan pasar sekarang lebih menekankan dengan ponsel yang memiliki aplikasi lengkap dengan harga yang murah.

Masalah
Jepang adalah negeri yang menua (Aging Nation)
Mengapa
Studi demografis menulis, dalam 40 tahun ke depan penduduk Jepang akan berkurang 25%. Dan kemudian 90 tahun lagi, penduduk Jepang akan lenyap hingga 60%-nya.
Mengapa
90% perempuan muda Jepang enggan menikah dan punya anak.
Mengapa
Mereka berpendapat bahwa menikah dan mempunyai anak membutuhkan biaya yang sangat mahal dan memberikan proses yang sulit dan ribet.
Mengapa
Jumlah bayi yang dilahirkan sebagai penerus akan lebih sedikit sehingga kurang adanya generasi penerus untuk mengembangkan inovasi yang telah ada dan menjadi penyebab mayoritas pegawai yang berada diperusahaan jepang mayoritas pegawai yang telah berusia di atas 50 tahun.


Masalah
pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan memberikan kepercayaan ke karyawan bahwa mereka adalah bagian penting dari suatu proyek. 
Mengapa
Tidak semua karyawan sadar bahwa mereka memiliki potensi sehingga perusahaan tidak perlu membatasi kemampuannya untuk terus berkembang.
Mengapa
Kebanyakan karyawan berpendapat bahwa mereka hanya bisa melakukan apa yang mereka bisa lakukan tanpa adanya keinginan untuk berinovasi.
Mengapa
Karena banyak dari karyawan tidak percaya diri akan kemampuan yang dimilikinya
Mengapa
Karena adanya keterbatasan ruang gerak karyawan untuk menyalurkan ide dan kreatifitasnya sehingga Sony memberikan kebebasan ruang gerak tersebut untuk karyawan mereka agar mereka bisa berinovasi

D. Metode Kerja
Masalah
Sony memutuskan untuk berpisah dengan Ericson dengan cara Sony membeli saham Ericson
Mengapa
Tujuan strategis Sony dan Ericson berbeda
Mengapa
Sony dan Ericson gagal melibatkan strategi mereka dalam membangun Sony Ericson
Mengapa
Ericson menunjukkan bahwa pasar ponsel telah berubah secara dramatis selama satu dekade terakhir, denan fokus besar-besaran ke smartphone. Eriscon berkonsentrasi pada nirkabel secara penuh, memaksimalkan riset dan pengembangan dan portfolio paten industri untuk mewujudkan dunia yang benar-benar terhubung. Sementara itu, Sony akan memegang seluruh Intellectual Property bersama milik keduanya.
 3.2 Diagram Fishbone PT Sony













KESIMPULAN


Sony merupakan salah satu perusahaan terbesar di dunia dan di Jepang. Tetapi dalam tahun-tahun terakhir ini Sony dikabarkan mengalami penurunan penjualan yang drastis yang menyebabkan Sony harus memberhentikan beberapa karyawannya serta beberapa perusahaan cabangnya. Hal ini dikarenakan Sony terlalu lengah dalam memperhatikan calon rival mereka seperti Samsung dan LG serta mereka berpendapat bahwa perusahaan cara dan teknologi yang mereka gunakan sudah paling tepat sehingga mereka kurang memperhatikan perubahan minat konsumen yang lebih memilih versi android dengan tujuan memiliki fitur lengkap serta dengan harga yang terjangkau. Beberapa budaya yang berada di Jepang juga sangat mempengaruhi kemunduran manajemen Sony tersebut dimana pegawai Senior dianggap yang paling berhak dalam mengambil keputusan serta kentalnya budaya harmonnis dan konsesus yang berakibat Sony telat dalam mengambil beberapa keputusan yang sangat penting.


DAFTAR PUSTAKA








2 comments:

  1. Saya juga berpikir seperti itu, sekarang sony bukan lagi magnet kehidupan yg orang2 ikuti inovasi nya sekarang malah sony ngikutin mereka. Tapi tetap lah sony mh msh beda dengan yang lain dan saya masih setia sama produk Sony

    ReplyDelete
  2. Wajar kalau mereka memiliki sdm yg menua atau negeri yg menua karena mereka hanya dikasih kejayaan sebentar sama Allah (jauh dr islam), krn kejayaan sesungguhnya hanya milik umat islam, bukti perusahaan terkaya adalah aramco (semenjak jaman berdiri sampai sekarang tdk menua), kedua baru apple ygbtdk pernah bisa menggeser posisi aramco dipuncak..

    Bukti dunia hanyalah milikNya..

    ReplyDelete