Thursday, September 20, 2018

Macam - Macam Tipe Kepribadian

ada banyak sekali macam - macam tipe kepribadian yang dimiliki manusia. Dimana setiap orang memiliki tipe kepribadian yang berbeda. terdapat banyak para tokoh yang berpendapat mengenai hal ini seperti:


I. Tipe Kepribadian Manusia Menurut Hippocrates & Galenus

Tipe Kepribadian Manusia dalam Psikologi pertama kali digaungkan pada tahun 460-370 Sebelum Masehi oleh Hipppocrates. Beliau memiliki pandangan bahwa alam semesta terdiri dari empat unsur (kering, basah, dingin dan panas). Dan keempat hal ini diyakini juga terdapat dalam diri manusia, yaitu :
  • Sifat kering (chole/empedu hitam).
  • Sifat basah (melanchole/empedu hitam).
  • Sifat dingin (plegma/lendir).
  • Sifat panas (sanguis/darah).
Kemudian pendapat ini dikembangkan oleh Galenus yang mengemukakan adanya dominasi salah satu cairan diatas akan menyebabkan munculnya kepribadian khas pada diri seseorang. Beliau kemudian mengklasifikasikan kepribadian manusia berdasarkan aspek temperamen dengan penjelasan sebagai berikut :

1. Koleris

Individu yang memiliki kepribadian koleris cenderung mempunyai kemampuan Leadership atau jiwa memimpin yang bagus. Hal ini dikarenakan kepribadian ini mudah menentukan sebuah keputusan. Individu yang berkepribadian koleris mempunyai tujuan yang fokus untuk ke depannya juga selalu produktif dan dinamis.
Koleris juga merupakan pribadi yang suka akan kebebasan dan akan selalu bekerja keras selama hidupnya. Namun, sisi negatifnya, tipe kepribadian ini cenderung memerintah karena sifat kepemimpinannya, tidak mudah untuk mengalah, sangat suka dengan pertentangan, mudah tersulut emosi, tergesa – gesa, dan cenderung keras kepala karena kemauannya yang keras.
Selain itu, tipe koleris merupakan pribadi yang bersemangat, optimis, mandiri, visioner, memiliki kemauan keras, tegas, memiliki jiwa kepemimpinan, dominan, cenderung ceroboh, sarkas dan dingin.

2. Melankolis

Individu yang memiliki kepribadian melankolis cenderung analitis, suka memerhatikan orang lain, perfeksionis, hemat, tidak suka menjadi perhatian, serius, artistik, sensitif serta rela berkorban. Namun, tipe ini cenderung fokus pada cara atau proses ketimbang tujuan.
Individu dengan tipe melankolis pun kurang bisa menyuarakan opininya, cenderung melihat masalah dari sisi negatif, dan sering disebut anti sosial karena kemampuan bersosialisasi yang kurang baik. Dibalik itu semua, Banyak orang yang melankolis cenderung sukses menjadi seorang pengusaha yang hebat dan sukses.

3. Plegmatis

Tipe plegmatis merupakan pribadi yang selalu cinta damai dengan menjadi netral dalam segala kondisi konflik tanpa memihak kubu. Dalam kehidupan sosialnya, pribadi plegmatis cenderung senang berperan sebagai pendengar yang baik daripada berperan sebagai pelaku cerita.
Kemudian, Individu dengan tipe plegmatis memiliki selera humor yang bagus walau terkadang terdengar sarkatik (sifat humor yang menyinggung atau mengejek), Suka keteraturan, mudah bergaul, cenderung suka mencari jalan pintas.
Negatifnya, Individu dengan tipe koleris tidak suka dipaksa, cenderung menunda sesuatu hal dan tidak cepat tertarik terhadap hal-hal baru. Disamping itu, tipe plegmatis cenderung Objektif, emosinya stabil, sistematis, efisien, dapat diandalkan, tenang, kurang memiliki motivasi, egois, tidak tegas, penakut, suka khawatir, tidak mudah dipengaruhi, setia.

4. Sanguinis

Tipe ini cenderung memiliki sifat sedikit seperti anak-anak. Individu dengan tipe Sanguin kebanyakan tidak menemukan masalah dalam kehidupan sosialnya. Hal ini di karenakan sanguin sejatinya mudah bergaul dan akrab walau dengan orang yang baru dikenal. Kemudian, dibandingkan dengan tipe lain, individu dengan kepribadian Sanguin sangat suka bicara, dan mudah untuk mengikuti sebuah kelompok.
Di balik sisi positifnya, individu ini cenderung agak sulit untuk fokus pada suatu hal, egois, pelupa, suka terlambat, dan sering membesar – besarkan hal yang kecil. Sanguinis banyak dinilai sebagai pribadi yang ramah, responsive, hangat, antusias, dapat mencairkan suasana, suka bicara, kurang disiplin, pelupa.

II. Kepribadian Manusia Menurut Florence Littauer

Pada dasarnya penggolongan yang dilakukan Littauer dalam bukunya personality plus adalah penjabaran mendetail tentang kepribadian manusia berdasarkan teori Hippocrates dan Galenus. Bahwa seseorang berpeluang memiliki kepribadian campuran sebagai berikut :
  • Campuran Alami : Sanguinis-Koleris dan Melankolis-Plegmatis
  • Campuran Pelengkap : Koleris-Melankolis dan Sanguinis-Plegmatis
  • Campuran Berlawanan : Sanguinis-Melankolis dan Koleris-Plegmatis



III. Tipe Kepribadian Manusia Carl Gustav


Psikolog asal Swiss ini membagi dan menggolongkan kepribadian seseorang berdasarkan sikap natural individual mereka. Secara umum beliau membaginya ke dalam tiga golongan : Introvert, Ekstrovert dan Ambivert. Berikut penjelasannya :

1. Tipe Introvert

Carl Gustav mendefinisikan introvert sebagai sikap individu dengan pandangan subjektif dalam setiap memahami dan memandang kehidupan. Sehingga dalam kenyataanya, tipikal manusia yang memiliki karakter ini lebih suka bekerja sendiri.
Mereka juga tampak pendiam karena memang menyukai suasana tenang dan selalu berpikir kedalam diri (reflektif). Intovert juga menggambarkan sebuah kepribadian orang yang selalu berpikir secara analitis dan mendalam.
Bagi seorang introvert, suasana tanpa melibatkan interaksi yang terlalu banyak bersama orang lain adalah sesuatu yang didambakan. Tidak heran banyak yang beranggapan bahwa orang dengan kepribadian introvert adalah orang yang kurang ramah.

2. Tipe Ekstrovert

Tipe ekstrovert merupakan inversi dari kepribadian introvert. Seseorang dengan karakter ini menyukai hal-hal yang melibatkan orang lain. Berada dalam komunitas dan aktivitas sosial merupakan hal yang menyenangkan bagi orang ekstrovert.
Individu ini biasanya dikenal sebagai pribadi yang supel dan komunikatif. Mereka juga membuka dirinya dengan mudah bercerita kepada orang lain. Mereka ini mampu beradaptasi dengan mudah.

3. Tipe Ambivert

Carl mengatakan bahwa tipe ambivert adalah gabungan antara karakter intovert dan ekstrovert. Orang dengan kepribadian ini seringkali disalahpahami sebagai orang yang mudah sekali berubah-ubah (pendiriannya).
Misalnya saja, seseorang dengan karakter ambivert akan terlihat nyaman dengan keramaian, namun juga ia dapat menemukan kesenangan dalam kesendiriannya. Ciri lainnya, mereka terkadang tampil sebagai orang yang banyak bicara, dan di lain waktu menunjukkan sikap yang pendiam. Ini dikarenakan tipe kepribadian ambivert menyesuaikan dirinya dengan siapa mereka berinteraksi.
Jika mereka berhadapan dengan introvert, maka ia akan lebih aktif dan komunikatif. Begitu juga sebaliknya jika mereka berhadapan dengan ekstrovert, mereka cenderung memilih menjadi orang yang pasif.

IV. Kepribadian Manusia Menurut John L. Holland


Holland mengelompokkan Tipe Kepribadian Manusia dalam Psikologi dengan menilai aspek pemilihan pekerjaan seseorang. Beliau mengatakan bahwa sebuah pekerjaan yang diambil merupakan interaksi antara faktor bawaan (hereditas) dengan faktor budaya, lingkungan sosial, keluarga.

1.Tipe Realistik

Kepribadian ini menggambarkan pekerjaan dengan orientasi penerapan. Karakter orang yang memilih pekerjaan ini biasanya mengutamakan kekuatan dan keterampilan fisik, kurang bisa mengatur bahasa secara verbal, suka kepada hal-hal yang nyata, kurang dapat bersosialisasi kepada orang lain. Contoh profesi : Operator atau teknisi mesin, petani dan supir truk.

2. Tipe Intelektual atau Investigative

Kepribadian ini menunjukkan minat profesinya kepada hal yang berbau akademis. Mereka menunjukkan ciri khas bekerja dengan area pemikiran atau perenungan masalah, kurang bersosialisasi dan beracuan kepada tugas. Contoh profesi : ilmuwan fisika, ahli kimia, peneliti dan pekerjaan sejenis lainnya.

3. Tipe Sosial

Jenis kepribadian ini akan memilih profesi yang bersifat untuk membantu orang lain. Ciri khas yang muncul dari tipe ini adalah mereka panda untuk bersosialisasi, bertanggung jawab, rela berkorban, berorientasi pada perasaan ketimbang intelektual, peduli kemanusiaan dan menyukai kegiatan yang teratur. Contoh : psikolog, pekerja sosial, guru, terapis dan sejenisnya.

4. Tipe Konvensional

Tipe kepribadian yang memilih profesi yang mengutamakan kemampuan verbal ini biasanya menunjukkan kesenangan kepada angka, suka mengabdi, memandang status sosial dan materi serta mampu mencapai tujuan dengan dampingan atasan. Contoh profesinya adalah ahli statistic, kasir, pegawai bang dan sejenisnya.

5. Tipe Wirausaha atau Entreprising

Kepribadian mereka yang memilih profesi ini biasanya menunjukkan keterampilan dalam berkomunikasi, mempengaruhi orang lain, memiliki perhatian terhadap kekuasaan, status sosial, memiliki jiwa kepemimpinan dan cenderung agresif. Contoh profesi : pedagang, politisi, pengusaha dan sejenisnya.

6. Tipe Artistik

Tipe unik yang satu ini mempunyai kecenderungan kepada hal yang berhubungan dengan orang lain namun tidak langsung, memiliki sifat sosial dan sulit menyesuaikan diri.

V. Kepribadian Manusia Menurut Myers-Briggs Type Indicator (MBTI)


Dalam Tipe Kepribadian Manusia dalam Psikologi, Myers-Briggs mengelompokkan kepribadian manusia berdasarkan pengembangan teori Carl Jung. Yang mengemukakan dalam kepribadian seorang manusia, terdapat dua pasangan dikotomi fungsi kognitif manusia :
  • Fungsi Rasional : Thinking (Berpikir) dan Feeling (Merasakan)
  • Fungsi Irasional : Sensasi dan intuisi
Dari dua fungsi tersebut Myers-Briggs mengembangkan teorinya dalam empat pasangan rtipe indikator yang kemudian membentuk hingga 16 kepribadian manusia. Pasangan itu adalah :

Extraversion (E) – Introversion (I)
Indicator ini berbicara mengenai respon sesorang dan bagaimana orang tersebut berinteraksi di lingkungan luar mereka. Jika Ektravert menunjukkan minat pada aksi dan interaksi sosial, maka sebaliknya, Introvert menunjukkan minatnya pada pikiran, menyukai interaksi sosial yang mendalam dan lebih berenergi ketika sendiri.

Sensing (S) – Intuition (N)
Kedua indicator ini memberikan pengetahuan tentang bagaimana karakter seseorang dalam mengumpulkan informasi yang ada di luar. Mereka yang memilih sensing akan mengutamakan hal yang nyata yang bisa mereka indera langsung. Berorientasi pada fakta dan hal yang mendetail. Intuisi menunjukkan mereka lebih berorientasi pada probabilitas, memprediksikan sesuatu dan senang berpikir sesuatu yang abstrak.

Thinking (T) – Feeling (F)
Thinking dan Feeling menggambarkan bagaimana seseorang menentukan keputusan dari informasi yang mereka terima. Pemikir akan menentukan berdasarkan fakta. Mereka ini berkepribadian konsisten dan logis. Ssedangkan perasa akan mengutamakan emosi saat menentukan sesuatu.

Judging (J) – Perceiving §
Kedua indicator ini berbicara tentang bagaimana individu menunjukkan sikapnya kepada dunia luar. Orang tipe J akan bersikap tegas terhadap keputusannya. Sedangkan tipe P menunjukkan sikap yang lebih fleksibel.
Keempat pasangan indicator kemudian Myers-Briggs membuat rancangan dan teori tentang kepribadian manusia yang merupakan kombinasi kemungkingan diantara pasangan yang ada. Gambar berikut gambaran kepribadian ke 16 tipe tersebut :

Sumber : https://www.dictio.id/t/apa-saja-macam-macam-tipe-kepribadian/8849/2

Tuesday, September 4, 2018

Pengajuan Proposal Data Ware House


 

PROPOSAL SKRIPSI


PERANCANGAN DATA WARE HOUSE
UNTUK MENDUKUNG PERENCANAAN PEMASARAN BARANG ELEKTRONIK PADA PT. SOLUSI PRIMA ARTHA (PT. SPARTA)

NAMA          : RIANA SUHERMAN
NIM               : 30814139

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA
DAN TEKNIK KOMPUTER INDONESIA
JAKARTA
2018


BAB I 
PENDAHULUAN


1.1. Latar Belakang Penelitian

Salah satu indikasi terpenting dalam memajukan suatu perusahaan adalah bagaimana cara perusahaan tersebut memasarkan produk yang mereka jual. Terdapat banyak cara yang dapat dilakukan perusahaan untuk melakukan pemasaran produk tersebut baik secara konvensional maupun non konvesional. Semakin berkembangnya teknologi sekarang ini, hal tersebut semakin dirasakan terhadap perusahaan untuk mengembangkan cara pemasaran yang mereka miliki dimana tidak hanya dengan cara memasarkan produk secara bertatap muka langsung atau yang disebut secara offline tetapi juga pemasaran tersebut dilakukan secara online agar pemasaran produk yang dilakukan bisa bertambah luas jaringan pemasarannya.
Maka dari itu sangat dibutuhkannya pengolahan data penjualan yang sangat baik guna mendukung teknik pemasaran yang akan digunakan baik secara offline maupun secara online. Dengan adanya penyimpanan data penjualan yang baik maka perusahaaan dapat melakukan analisis untuk mengambil keputusan yang penting dalam perusahaan salah satunya yang berkaitan dengan pemasaran produk yang mereka jual.
Adapun istilah yang digunakan dalam teknik penyimpanan data adalah data warehouse. Menurut Resti, dkk (2017) Data warehouse adalah database analisis yang digunakan sebagai dasar sistem pengambilan keputusan. Analisis yang digunakan hanya bersifat untuk dibaca saja (read only) sehingga tidak dapat dilakukan perubahan data yang digunakan. Data ini mempunyai sifat berorientasi subjek, terintegrasi, tidak mengalami perubahan dan mempunyai variasi waktu yang digunakan untuk mendukung pengambilan keputusan manajemen. Maka dari itu data warehouse dapat membantu pihak manajemen dalam penentuan kebijakan perusahaan agar dapat menhasilkan keputusan yang cepat dan tepat berdasarkan hasil analisa dari data fakta yang ada.
Seiring berkembangnya teknologi maka penerapan untuk data warehouse dalam suatu perusahaan sangat diperlukan untuk menentukan keputusan strategis perusahaan demi memajukan perusahaan menjadi lebih baik. Salah satu perusahaan tersebut adalah PT Solusi Prima Artha yang terdapat di Pondok Gede Bekasi. PT. Solusi Prima Artha atau yang lebih dikenal dengan sebutan PT. Sparta adalah salah satu perusahaan yang bergerak dibidang penjualan retail barang-barang elektronik. PT. Sparta merupakan salah satu perusahaan yang menjual barang elektronik seperti televisi LED, kulkas, mesin cuci, springbed, dan lain – lain baik dilakukan penjualan secara tunai ataupun kredit.
Dalam melakukan pengolahan data yang digunakan untuk penelitian ini adalah aplikasi pentaho Scema Workbench. Dimana data yang diambil merupakan data transaksi yang dilakukan oleh perusahaan baik dalam penjualan maupun pembelian barang dalam jangka waktu beberapa tahun. Dari data transaksi tersebut akan dianalisis menggunakan aplikasi pentaho Schema Workbench untuk menghasilkan data yang dibutuhkan untuk dijadikan sumber data dalam menampilkan informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan. Adapun untuk menampilkan data yang diolah menjadi informasi yang dibutuhkan menggunakan aplikasi tableau. Adapun kelebihan penggunaan aplikasi pentaho dalam melakukan pengolahan data adalah pentaho merupaka aplikasi open source BI yang menyediakan platform dan program yang membangun suatu aplikasi BI dan pentaho juga menyediakan solusi untuk permasalahan yang sering dihadapi oleh suatu perusahaan.
Berdasarkan uraian tersebut maka judul penelitian ini adalah “Perancangan Data Warehouse Untuk Mendukung Perencanaan Pemasaran Barang Elektronik Pada PT. Solusi Prima Artha (SPARTA)”

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Dalam subbab ini menjelaskan mengenai identifikasi masalah dan rumusan masalah dalam melakukan penelitian ini. Adapun lebih detail mengenai hal tersebut adalah sebagai berikut:

1.2.1 Identifikasi Masalah

Adapun identifikasi masalah pada penelitian ini antara lain:
1.      Belum adanya data warehouse yang mendukung perencanaan pemasaran barang elektronik pada PT. Solusi Prima Artha.
2.      Database yang dibuat hanya berdasarkan data transaksi penjualan dan pembelian yang terdapat pada PT. Solusi Prima Artha.

1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan pada subbab sebelumnya, berikut rumusan masalah yang didapatkan pada penelitian ini antara lain:
1.      Bagaimana menganalisis data yang dibutuhkan untuk penyampaian laporan statistik pada manajer PT. Solusi Prima Artha?
2.      Bagaimana cara pengambilan data dari database ke dalam data warehouse?
3.      Bagaimana desain data warehouse dan rancangan database yang akan digunakan dalam data warehouse PT. Solusi Prima Artha?

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini dilakukan adalah:
1.      Menganalisis data terkait yang dibutuhkan untuk penyampaian laporan statistik pada manajer PT. Solusi Prima Artha.
2.      Menjelaskan proses pengambilan data dari database PT. Solusi Prima Artha ke dalam data warehouse.
3.      Mendesain data warehose berdasarkan hasil analisis data, dengan tabel – tabel, skema, serta durasi dari data warehouse yang akan dibuat.

1.4. Batasan Masalah

Agar pembahasan lebih terarah serta tidak menyimpang dari pokok permasalahan, maka penelitian ini hanya membatasi permasalahan dengan:
1.      Penelitian ini hanya membahas analisis data yang berkaitan dengan penjualan dan pembelian barang di PT. Solusi Prima Artha cabang Pondok Gede.
2.      Desain dari datahouse dalam penelitian ini hanya menggunakan satu jenis skema yaitu skema bintang.
3.      Analisis dan desain data warehouse dalam perusahaan PT. Solusi Prima Artha menggunakan Nine Step Design Method.
4.      Penelitian ini dilakukan hanya sampai tahap bagaimana menampilkan informasi yang dibutuhkan pihak manajemen perusahaan PT. Solusi Prima Artha dengan menggukan tableau 10.3.
5.      Dalam penelitian ini akan menggunakan PHP Myadmin untuk mendesain database, Pentaho Scema WorkBench untuk analisis data dan tableau 10.3 untuk menampilkan informasi yang dibutuhkan pihak perusahaan.

1.5. Objek Penelitian

Dalam penelitian ini yang dijadikan objek penelitian adalah PT. Solusi Prima Artha atau yang lebih dikenal dengan PT. Sparta. Perusahaan ini mmerupakan jenis perusahaan yang bergerak dibidang perdagangan retail kebutuhan rumah tangga seperti televisi LED, kulkas, mesin cuci, springbed, dan lain – lain. Dalam pembayaran untuk pembelian di perusahaan ini dapat dilakukan secara tunai ataupun kredit. Pendiri perusahaan ini adalah PT Olympic dan PT. Indovisual. Adapun kantor pusat PT. Solusi Prima Artha adalah Pusat perkantoran mitra matraman, Jalan Matraman Raya D No. 06 Kelurahan Kebon Manggis Kecamatan Matraman, Jakarta Timur tetapi untuk objek penelitian yang digunakan adalah kantor cabang PT. Solusi Prima Arta yang bertempat di Jalan Raya Pondok Gede No. 3 Ruko Blok L, Kelurahan Jatiwaringin Kecamatan Pondok Gede, Bekasi.

1.6. Tinjauan Pustaka

Memperoleh informasi dari penelitian terlebih dahulu merupakan langkah yang penting dan harus dilakukan dalam penelitian. Hal ini dilakukan dengan cara mencari data dan informasi yang ada dengan cara membaca jurnal – jurnal yang berkaitan dengan topik penelitian yang dilakukan.
Adapun jurnal pertama adalah jurnal yang dibuat oleh Rini Trisminingsih dan Intal Yuli Kuswari (2016) yang berjudul “Modul Extract, Transform, Load untuk data Warehouse Komoditas Pertanian Indonesia menggunakan talend”. Pada penelitian ini menjelaskan tentang cara membangun data ETL data warehouse hasil komoditas pertanian indonesia yang memungkinkan praproses dan pembersihan data lebih cepat sebelum dimuat ke data warehouse. Perancangan data warehouse tersebut dengan menggunakan skema bintang dan merancang pemodelan ETL untuk trasformasi. Transformasi dilakukan dengan membagi fail menjadi header dan body file. Implementasi model transformasi dilakukan menggunakan tool Talend. Hasil pengujian transformasi menunjukkan bahwa proses ETL berjalan dengan baik. Pengujian nilai menunjukkan bahwa nilai keluaran pada DBMS dan operasi OLAP menghasilkan nilai yang sama dengan nilai masukan yang berasal dari fail masukan.
Untuk jurnal yang kedua adalah jurnal yang dibuat oleh Syamsul Bakhri (2017) yang berjudul “Perancangan Data Warehouse Untuk Sistem Informasi Eksekutif Yayasan Ummu’l Quro Depok”. Pada penelitian ini menjelaskan tentang pembuatan data ware house untuk mendukung sistem informasi yang terdapat pada Eksekutif Yayasan Ummu’l Quro Depok. Alat pelaporan dinamis dalam penelitian ini diperlukan sehingga pengguna dapat melakukan analisis data untuk melihat data yang tersedia dari berbagai dimensi. Metode yang digunakan adalah dengan membangun aplikasi data warehouse adalah  menggunakan pendekatan Top Down. Hasil dari peneliltian ini adalah terciptanya sebuah pangkalan data dan aplikasinya yang dapat digunakan untuk dilakukan analisa terhadap informasi transaksional yang terjadi pada unit pendidikan di Yayasan Ummu’l Quro Depok yang digunakan sebagai pendukung proses pengambilan keputusan oleh pimpinan.
Sedangkan untuk jurnal yang ketiga adalah jurnal yang ditulis oleh Adi Supriyatna (2016) yang berjudul “Sistem Analisis Data Mahasiswa Mengggunakan Aplikasi Online Analytical Processing (OLAP) Data Warehouse”. Pada penelitian ini tentang kesulitan pimpinan puncak perguruan tinggi menerima informasi terkait jumlah mahasiswa yang sesuai dengan keinginan dikarenakan masih ketergantungan terhadap bagian yang melakukan pengolahan data mahasiswa, akibatnya harus menunggu untukmendapatkan informasi terkait data mahasiswa. Selain itu, Kumpulan data mahasiswa yang sedemikian berlimpah sebenarnya mengandung informasi atau pengetahuan yang dapat digali atau dianalisis, sehingga dari kumpulan data tersebut dapat diperoleh pola atau pengetahuan yang dapat digunakan oleh perguruan tinggi untuk lebih memahami kondisi jumlah mahasiswa. Berdasarkan pengetahuan yang diperoleh dari analisis data mahasiswa, pimpinan perguruan tinggi dapat membuat rencana strategis yang lebih baik untuk direalisasikan dalam program kerjanya ke depan. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah sistem yang dapat digunakan oleh pimpinan perguruan tinggi untuk melakukan analisis terhadap data mahasiswa dengan merancang Aplikasi OLAP Data Warehouse. Metode atau pendekatan yang digunakan dalam perancangan sistem ini adalah pendekatan Top Down. Hasil penelitian ini adalah terciptanya aplikasi OLAP Data Warehouse dapat memberikan kemudahan kepada pimpinan perguruan tinggi dalam melakukan penggalian infomasi dan analisa terhadap data mahasiswa sehingga dapat mempercepat proses pengambilan keputusan, serta dapat memberikan kemandirian dalam memilih bentuk laporan yang diinginkan.
Berdasarkan ketiga jurnal tersebut adapun kesamaan penelitian dengan penulis adalah mengenai peracangan data warehouse untuk keperluan analisis data dalam menentukan keputusan strategis dalam suatu pengembangan sistem. Tetapi untuk perbedaan dari ketiga jurnal tersebut adalah dalam penelitian ini menggunakan tableau 10.3 sebagai media untuk menampilkan informasi yang dibutuhkan dalam menampilkan informasi yang dibutuhkan oleh pihak manajemen dan untuk menganalisa data warehouse yang dimiliki menggunakan Pentaho Workbench.

1.7.  Metodologi Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini digunakan dua metode yaitu metode perancangan data warehouse dan metode pengumpulan data. Adapun metode tersebut secara terperinci adalah sebagai berikut.

1.7.1 Metode Perancangan Data Warehouse

Metode yang digunakan dalam membangun data warehouse ini adalah menggunakan metode desain data warehouse multidimensi atau yang sering disebut Nine Step Design Method (Kimball et al. 2002) yang terdiri dari beberapa fase diantaranya:
1.      Memilih proses,
2.      Menentukan grain / sumber proses bisnis,
3.      Mengidentifikasi dan penyesuaian dimensi,
4.      Memilih fakta,
5.      Menyimpan perhitungan awal dalam tabel fakta,
6.      Melihat kembali tabel dimensi,
7.      Memilih durasi database,
8.      Menelusuri perubahan dari dimensi,
9.      Memutuskan prioritas query dan tipe query, memilih physical design.
Sedangkan untuk menganalisis data warehouse yang sudah dibuat adalah dengan menggunakan Pentaho Schema Workbench dan untuk menampilkan informasi atas data yang telah diolah adalah dengan menggunakan tableau 10.3.

1.7.2 Metode Pengumpulan Data

Dalam melakukan pengumpulan data, adapun metode yang dilakukan antara lain:
1.      Studi literature
Dalam penentuan penelitian proposal ini, diperlukan sebuah perbandingan studi literatur sejenis yang erat hubungannya dengan penulisan tema proposal ini. Perbandingan studi sejenis ini diperlukan agar nantinya penelitian ini dapat bermanfaat dan menjdi pelengkap dan penyempurna dari studi – studi literatur yang telah dilaksanakan sebelumnya. Adapun studi literatur yang dilakukan yaitu dengan cara melakukan pencarian data yang berkaitan dengan penelitian melalui e-jurnal, buku – buku pengetahuan tentang perancangan data warehouse yang terdapat di perpustakaan, serta e book yang didapatkan melalui internet guna mendapatkan informasi yang mendukung pembuatan proposal ini.
2.      Studi Lapangan
a.       Observasi
Dalam penelitian ini penulis melakukan observasi pengamatan langsung ke objek penelitian. Data – data yang didapat dari hasil observasi perlu dicatat dan didokumentasikan sebagai sumber data yang akan digunakan untuk penelitian.
b.      Wawancara
Wawancara adalah metode pengambilan data dengan cara menanyakan sesuatu kepada responden dengan bertatap muka secara langsung. Pada tahap ini dilakukan proses wawancara dengan bertanya langsung kepada manajer cabang PT. Solusi Prima Artha mengenai proses penjualan dan pembelian yang ada di perusahaan tersebut guna menambah informasi dalam melakukan perancangan data warehouse dari database yang didapatkan.


DAFTAR PUSTAKA


Bakhri, Syamsul.2017.Perancangan Data Warehouse Untuk Sistem Informasi Eksekutif Yayasan Ummu’l Quro Depok.Amik BSI:Jakarta.
Supriyatna, Adi.2016.Sistem Data Analisis Mahasiswa Menggunakan Aplikasi Online Analytical Processing (OLAP) Data Warehouse.Ami BSI Karawang:Karawang.
Triminingsih Rina dan Yuli Kiswari Intan.Modul Extract, Transform, Load untuk data Warehouse Komoditas Pertanian Indonesia Menggunakan Talend.Institut Pertanian Bogor:2016.


Friday, December 23, 2016

sistem penunjang keputusan

Nama  : Riana Suherman
Kelas   : 5.3FS
Nim     : 30814139
Tugas  : Perancangan Sistem Informasi

TUJUAN PEMBELAJARAN:
¨  Mengerti tentang konsep sistem penunjang keputusan
¨  Mendiskusikan tentang komponen-komponen pada sistem penunjang keputusan
¨  Mendeskripsikan penggunaan sistem penunjang keputusan
¨  Menjelaskan pelaksanaan / penggunaan sistem infomasi.
Sistem penunjang keputusan (DDS) adalah sebuah sub dari sistem informasi berbasis komputer (Computer Based Information System / CBIS). Maksud dari CBIS adalah kemampuan dari suatu sistem informasi untuk mengolah data seperti sistem perkantoran, sistem proses transaksi, sistem informasi manajemen dan sistem penunjang manajemen .
Decision Support System (DSS) adalah alat perangkat lunak / software yang disediakan untuk tujuan khusus dari asimilasi data yang berkaitan dan menjabarkan sebuah detail analisis dari situasi yang diberikan.
Hasil dari DSS dapat digunakan dalam pembuatan dan menginformasikan sebuah keputusan sistem berdasarkan kegiatan-kegiatan / aksi-aksi atau bentuk dari berbagai keadaan yang telah dilakukan.
Adapun karakteristik dari Decision Support Systems antara lain:
¨  Memberikan dukungan dalam pengambilan yang utamanya situasi semi terstruktur dan tak terstruktur.

¨  Mendukung para manager / pengelola pada semua level
¨  Mendukung pada group suatu individu
¨  Menyediakan dukungan bagi keputusan yang beruturan atau saling berkaitan.

¨  Mendukung pada kecerdasan, design, pilihan dan pengimplementasian
¨  Mendukung variasi dari proses dan pose pengambilan keputusan
¨  Mudah diadaptasikan dan flexible
¨  DSS mencoba meningkatkan efektivitas dari pengambilan keputusan, lebih dari efisiensi yang bisa diperoleh

¨  Mempunyai data akses
¨  Berdiri sendiri, terintegrasi dan berdasarkan web.
¨  Efektitif tidak efisien
¨  Proses dari kontrol manusia
¨  Pengembangan yang mudah oleh pengguna yang terakhir
¨  DSS dalam tingkat lanjut dilengkapi dengan komponen knowledge yang bisa memberikan solusi yang efisien dan efektif dari pelbagai masalah yang pelik.
Klasifikasi DSS antara lain:
¨  Data diberikan
¨  Analisis
¨  Membuat keputusan
Lima Tipe Dari DSS adalah
¨  Data-Driven DSS
¡  Contoh dari Data-Driven DSS adalah Sistem pengelola laporan, data penyimpanan stock, Bussiness Intelegence Sistem.
¨  Model-Driven DSS
¡  Tipe DSS dimana para pengambil keputusan menggunakan simulasi statistik atau model-model keuangan untuk menghasilkan suatu solusi atau strategi tanpa harus intensif mengumpulkan data
¨  Knowledge-Driven DSS
¡  Tipe DSS yang menggunakan aturan-aturan tertentu yang disimpan dalam komputer, yang digunakan manusia untuk menentukan apakah keputusan harus diambil atau tidak.
¨  Document-Driven DSS
¡  Menggunakan beragam dokumen dalam bermacam bentuk seperti dokumen teks, excel, dan rekaman basis data untuk menghasilkan keputusan serta strategi dari manipulasi data

¨  Communication-Driven and Group DSS
¡  Menekankan pada pengumpulan data yang kemudian dimanipulasi agar sesuai dengan kebutuhan pengambilan keputusan, dapat berupa internal atau eksternal dan memiliki beragam format. Contohnya data penjualan harian, inventori pada tahun sebelumnya.
KEUNTUNGAN DARI DSS antara lain:
¨  Menghemat waktu
¨  Meningkatkan keefektifan
¨  Meningkatkan kualitas komunikasi diantara pembuat keputusan
¨  Keuntungan yang kompetitif
¨  Mengurangi biaya
¨  Meningkatkan kepuasan para pembuat keputusan
¨  Mepelajari teknik promisi
¨  Meningkatkan kontrol pada organisasi
KERUGIAN DARI DSS antara lain:
¨  Keuangan moneter
¨  Penekanan yang berlebihan pada pembuatan keputusan
¨  Asumsi atau pendapat yang relevan
¨  Pembagian kekuasaan
¨  Dampak yang tidak diantisipasi
¨  Kurangnya tanggung jawab
¨  Kesalahan kepercayaan secara objektif
¨  Informasi yang berlebihan
PANDUAN UNTUK MEMBUAT SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN:
¨  Waktu pengeksekusian yang tepat
¨  Kualitas dari pertolongan
¨  Kemampuan beradaptasi untuk semua pengguna
¨  Waktu pembelajaran / mudah untuk digunakan
¨  Mudah digunakan kembali
¨  Dapat meninimalisir kesalahan-kesalahan / kegagalan-kegagalan
¨  Fokus pada kebutuhan
¨  Kesenangan untuk berinteraksi
Sumber Informasi DSS dari DSS:
¨  Informasi dari organisasi
¨  Informasi dari luar organisasi
¨  Informasi individu



Komponen Sistem Pendukung Keputusan sebagai berikut:
¨  Data Management
Termasuk database, yang mengadung data yang relevan untuk berbagai situasi dan diatur oleh software yang disebut Database Management Systems (DBMS)
¡  Organization Information
¡  External Information
¡  Personal Information
¨  Model Management
Melibatkan model finansial, statistikal, management science, atau pelbagai model kuantitatif lainnya, sehingga dapat memberikan ke sistem suatu kemampuan analitis, dan manajemen software yang diperlukan.
Macam-macam Model Management antara lain:
¡  Bagaimana Bentuk dari model-model tersebut
¡  Model optimasi (optimazion model)
¡  Model berbasis tujuan (goal-working model)
¡  Model statistik (statistical model)
¨  User interface Management
User dapat berkomunikasi dan memberikan perintah pada DSS melalui subsistem ini. Ini berarti menyediakan antarmuka.

¨  Knowledge Management
bersifat (optional) Subsistem optional ini dapat mendukung subsistem lain atau bertindak sebagai komponen yang berdiri sendiri.
Arsitektur Sistem Pendukung Keputusan
¨  Sistem pendukung keputusan terdiri dari dua sub sistem utama yaitu: pembuat keputusan manusia dan sistem komputer.
¨  Fungsi dari pembuatn keputusan manusia sebagai komponen DSS untuk pelatihan menilai masalah atau melalui intuisi dalam melakukan proses membuat keputusan.
¨  Interface sistem mengizinkan pengguna untuk mengakses sub sistem data, sub sistem model.
User Interface Sistem Pendukung Keputusan
¨  Mendukung untuk model pembuatan dan model analisis untuk menginvestigasi dari hasil keputusan.
¨  Alasan-alasan dari struktur masalah tersebut.
¨  Kedua dari penjelasan tersebut dan optimasi dari variabel-variabel keputusan.





Tiga Level Teknologi DSS
¨  Spesifik DSS
“Final Product” atau aplikasi DSS yang nyata-nya menyelesaikan pekerjaan yang kita inginkan disebut dengan specific DD (SDSS). Contoh : SDSS untuk menganalisis joint venture.
¨  DSS Generator
adalah software pengembangan terintegrasi yang menyediakan sekumpulan kemampuan untuk membangun specific DSS secara cepat, tak mahal, dan mudah. Contoh : Microsoft Excel.
¨  DSS Tools
Level terendah dari teknologi DSS adalah software utility atau tools. Elemen ini membantu pengembangan baik DSS generators atau SDSS.Contoh : grafis (hardware dan software), editors, query systems, random number generator, dan spreadsheets.
Executive Information System (EIS)
¨  Sebuah pelaksanan dari sistem informasi adalah sebuah sumber informasi yang difokuskan, dikelompokkan pada perbedaan dari masam-macam software dan hardware dimana executive dapat menggambarkan data dari variasi area yang relevan untuk organisasi tersebut.
¨  ESS dapat mensuply pada informasi executive yang dibutuhkan dan menyediakan keputusan untuk menggali informasi lebih detail jika dibutuhkan.

Karateristik Executive Support Systems
¨  Pengguna terakhir yang sudah terkomputerisasi sistem informasi
¨  Menyediakan teknologi komputer yang lebih baru
¨  Integrasi data dari variasi sumber-sumber
¨  Fokus pada membantu executive memilih informasi
Keuntungan Dari Executive Information System
¨  Menyediakan informasi yang membantu mereka dalam membuat keputusan.
¨  Dapat meringkas data
¨  Berdasarkan pada presentasi graphic
¨  Menawarkan efesiensi untuk membuat keputusan
¨  Menyediakan sistem untuk perkembangan
Ringkasan
¨  Tipical dari sistem pendukung keputusan di rancang untuk memudahkan penggunaan yang digunakan oleh pengguna terakhir yang mungkin atau tidak mungkin nyaman dengan menggunakan teknologi komputer sebagai bagian dari proses membuat keputusan.
¨  Komponen User interface management mengijinkan kamu untuk berkomunikasi dengan sistem pendukung keputusan.
¨  Komponen the knowledge management, seperti pada sistem ahli, menyediakan informasi tentang hubungan diantara data yang terlalu kompleks untuk sebuah database yang di tampilkan.
¨  EIS adalah sebuah sumber informasi yang difokuskan, dikelompokkan pada perbedaan dari masam-macam software dan hardware dimana executive dapat menggambarkan data dari variasi area yang relevan untuk organisasi tersebut